Laporan wartawan Grid.ID Ismayuni Kusumawardani
Grid.ID - Saat ini banyak kisah cinta yang berasil menjadi viral di internet.
Ada yang bertemu secara online dan akhirnya bersama-sama di dunia nyata.
Pasangan hubungan jarak jauh membuktikan cinta tidak mengenal jarak.
Bahkan pasangan seperti mereka membuktikan cinta tidak mengenal ras atau warna.
( BACA : Hassek! Cita Citata Pacari Pria Tampan Asal Iran, Bagaimana Soal Next Step Seperti Ini Jawabannya )
Satu cerita yang populer adalah pria Tiongkok yang menikahi wanita muda Ukraina.
Kisah mereka telah menyebar di berbagai media sosial Tiongkok.
Dimana saat itu warganet mengungkapkan rasa iri pada pria tersebut.
Pria itu menjalani hidup sederhana hingga akhirnya menjalani mimpinya di luar negeri.
( BACA : 5 Potret Siblings Goals Artis Indonesia, Kakak Berasa Pacar, Nomor 4 Bikin Baper Kids Zaman Now )
Pria itu tidak lain adalah Mei Aicai dari Chengde, provinsi Hebei.
Meskipun Mei tidak tahu apa-apa tentang Ukraina (dia pikir itu di Afrika), dia memutuskan untuk pindah ke Kharkov untuk mendapatkan gelar yang lebih tinggi.
Di situlah dia segera bertemu cinta di dalam hidupnya, yang baru berusia 16 tahun saat itu.
"Dia mungkin masih muda tapi pandangannya sangat dewasa. Di sekolah, dia adalah murid yang baik dengan nilai bagus. Sementara di rumah, dia adalah istri yang baik, menjaga rumah tetap rapi, mencuci dan memasak," kata Mei.
Ketika foto mereka viral di media sosial, warganet secara cepat menilai Mei.
Warganet menilai dia tidak pantas mendapat istri yang cantik.
Namun pada akhirnya, semakin banyak orang bertanya pada Mei dan meminta saran bagaimana cara berkencan dengan wanita cantik.
Dikutip Grid.ID dari viralforreal, banyaknya orang yang ingin berkencan bersamabule mengilhami Mei menciptakan klub berkencan, dimana pria Tiongkok dapat bertemu wanita-wanita Inggris dan berkencan.
Agar bisa merekrut wanita bergabung di klub mereka, adik istri Mei pergi ke jalan untuk mendekati kandidat yang menjanjikan, menawarkan kesempatan untuk bertemu dengan "pria China yang luar biasa."
Agar mendapatkan wanita Ukraina yang siap hidup di tiongkok, lembaga Mei memberikan kelas bahasa dan budaya.
Lembaga itu juga mengajari wanita Ukraina bagaimana menghitung sampai sepuluh dalam bahasa China dan di mana pusat perbelanjaan terbaik Tiongkok berada.
Mei membantah klub kencannya hanyalah sebuah cabang pelacuran internasional yang mewah.
Ia membantah, jika dibandingkan dengan layanan perjodohan Cina, klubnya lebih menyukai cinta dan kurang tentang "transaksi bisnis" yang menyoroti kekayaan material.
Dia berharap dapat mengembangkan bisnisnya di tahun-tahun mendatang menjadi merek internasional yang sukses dengan membuka cabang di Belarus dan Rusia juga.
(*)