Inspirasi berhulu ketertarikan pasangan yang memiliki satu orang anak ini pada keterampilan tangan yang tinggi, seperti kecakapan dalam melipat, kecantikan motif serta tekstur yang dihasilkan dari olahannya, hingga keindahan leret warna yang menjadi benang merah berbagai koleksinya.
Ketertarikan itu mempertemukan Sebastian dan Cristina pada eksotisme Asia dalam mengolah detail dengan romantisme busana Eropa yang memiliki kekayaan tekstil dan tekstur bahan yang begitu variatif.
Di malam itu, para penikmat mode dimanjakan dengan berbagai sajian multi dimensi karena sang desainer menghasilkan sebuah karya yang tidak ternyana.
Lewat peragaan busana ini, desainer yang pernah menempuh pendidikan mode di LPTB Susan Budiardjo ini ingin memberikan pernyataan mode yang hadir dalam beragam potongan; A-line, celana, gaun, jaket pendek, jaket panjang, fitted, duyung, berpadu menjadi koleksi yang sempurna dan memesona.
Di sela-sela busana yang ditampilkan di papan peraga itu menyelinap dress jumper bersiluet lurus yang unik karena terlihat seperti gaun panjang saat model yang mengenakan berdiri tegak dan bersalin rupa dalam sekejap menjadi jumper saat model bergerak.
Hasil karya desainer yang lahir di Jakarta pada tanggal 2 Juli 1967 ini memanfaatkan ragam bahan yang bertolak belakang, yaitu bahan yang tipis, tebal, kilap, halus, dan kaku, untuk memberi efek berbeda-beda, namun tetap dengan ciri khas label Sebastian Gunawan yang membuat setiap wanita yang memakainya terlihat lebih cantik.
Kekuatan koleksi terletak pada saat Sebastian dan Cristina mengeksplorasi bagian lengan busana yang menjadikannya sebagai si penghela perhatian dari deretan busana yang ditampilkan.
Lengan lurus, bervolume, bertumpuk, pendek, panjang, mengayakan siluet dari 82 rancangan yang dipersembahkan oleh Sebastian di malam itu.
Gaya tahun 1940an yang terlihat dalam siluet gaun lurus yang seakan berbisik tenang namun sekaligus meneriakkan tawaran baru lewat detail bergambar malaikat kecil yang tersusun dari butiran swarovski.
Inspirasi gaya New Look tahun 1950an dihadirkan dalam rancangan rok lebar mengembang dari bagan lace kaku berlengan pof yang diperkaya dengan detail pita yang dilipat, ditekuk, dijahit tindas, di sekujur busana.