Find Us On Social Media :

Depresi, Dokter Wanita Ini Bunuh Diri Dengan Cara Menenggak Obat Hingga Overdosis

By Afif Khoirul M, Kamis, 12 Oktober 2017 | 18:47 WIB

Wanita ini mengakhiri hidupnya

Grid.ID - Menjadi seorang dokter adalah cita-cita yang sangat mulia.

Karena menjadi dokter dapat menolong orang yang sedang sakit.

Tapi dokter juga manusia, bisa sedih, senang dan depresi.

Dilansir reporter Grid.ID dari The Sun.

( BACA : Sering Pakai Topi, Tenyata D.O EXO Sembunyikan Hal Ini di Kepalanya! )

Wanita yang bernama Rebecca Ovenden asal Plymouth, Devon, Inggris ialah dokter yang baik hati dan disukai oleh rekan kerjanya.

Rebecca termasuk dokter yang pekerjaannya mobile.

Ia dan krunya adalah dokter helikopter, karena selalu menaiki helikopter saat ada panggilan darurat yang harus di tangani di tempat kejadian.

Tapi karirnya yang bagus tidak diiringi dengan keharmonisan rumah tangganya.

( BACA : Tega! Ayah Ini Menjual Anaknya hanya untuk Membeli Benda Ini! )

Rumah tangganya dengan Paul, suaminya yang sebagai insinyur kelautan tidaklah bahagia.

Karena sebab inilah Rebecca menjadi depresi.

Ia kemudian mencuri obat-obatan di tempatnya bekerja Plymouth's Derriford Hospital.

Obat-obatan yang diambil Rebecca itu memiliki efek yang mematikan jika diminum terus-menerus.

( BACA : Ternyata Segini Harga Baju Nindy yang Dibilang Mirip Seragam Anggota Bhayangkari )

Bagi Rebecca yang seorang dokter, tentu paham obat-obatan apa yang ia ambil dan mendapatkan obat apapun yang ia mau.

Rebecca kemudian membawa pulang obat-obatan tersebut dan menyembunyikannya di rumah.

Pada suatu hari di bulan Maret, Rebecca ditemukan tewas oleh suaminya di tempat tidur kamarnya.

Suaminya juga kaget ketika menemukan jarum suntik di sandal Rebecca.

Hasil pemeriksaan post mortem menunjukkan Rebecca bunuh diri dengan cara menenggak obat hingga overdosis.

Disamping mayatnya terdapat catatan yang ia tulis sebelum bunuh diri, yang menuliskan masalah rumah tangganya.

Rebecca dan suaminya memutuskan untuk berpisah pada Februari 2016,  empat tahun setelah menikah.

Asisten koroner Andrew Cox, teman kerja Rebbeca di rumah sakit Plymouth's Derriford Hospital mengatakan "Kami telah kehilangan seorang wanita muda yang sangat berbakat yang telah membantu merawat banyak pasien."

"Dan siapa yang akan menyangka hal ini akan terjadi." ujar Andrew.

(*)