Grid.ID - Australia Football atau Footy, sekilas mirip dengan American Rugby.
Para pemain saling bertubrukkan untuk memainkan permainan ini.
Tapi Footy lebih dari sekedar permainan, di Australia permainan ini sudah dianggap bak sebuah 'agama' disana.
Hampir mirip seperti Rugby, cuma bedanya para pemain Footy tidak menggunakan pelindung badan dan kepala layaknya pemain Rugby.
Dilansir reporter Grid.ID dari The Sun.
Owen Mathieson, 14 tahun asal Skotlandia harus menjalani operasi darurat setelah kecelakaan aneh saat bermain Footy dengan teman-temannya di Wick, Caithness.
Kejadiannya berawal ketika Owen terkena hantaman di kepala saat ia menyelamatkan tembakan jarak dekat saat bermain Footy pada bulan Juli.
Dia berhenti bermain dan kembali ke rumah untuk beristirahat setelah dia merasa sedikit pusing di bagian kepalanya.
Merasa hanya sakit kepala biasa, Owen lantas meminum obat sakit kepala dan tidur setelahnya.
Esoknya ibunya, Maria Mathieson khawatir akan keadaan Owen dan membawanya ke dokter setempat.
Dokter setempat salah mengira sakit kepala Owen tidak parah dan suhunya tinggi karena gegar otak ringan.
Dokter hanya memberinya obat penghilang rasa sakit.
( BACA : Member EXO ini Tiba-tiba Suka Tampil Misterius, Netizen Bilang Mirip Cilok Bumbu Kimchi! )
Namun keadaan Owen semakin parah selama seminggu setelah ke dokter setempat itu.
Owen mulai kehilangan kemampuan untuk bicara dan penglihatan mata kirinya.
Semakin khawatir, ibunya membawa Owen ke rumah sakit lain dan apa yang dikhawatirkan Maria benar.
Kepala Owen mengalami pendarahan dan ada infeksi di bagian tengkoraknya.
Ia lantas segera dioperasi, dokter harus membuka tengkorak Owen dan membersihkan infeksi yang terjadi di sana.
Setelah selesai kepala Owen menerima 59 jahitan layaknya staples yang menempel dikepalanya.
Anak itu menghabiskan lima minggu di rumah sakit Edinburgh dan tiga minggu lagi di Raigmore Hospital di Inverness.
Maria berkata, "Dia jauh lebih baik sekarang dan mulai kembali normal."
"Terkadang dia menjadi lelah, apalagi saat belajar, jadi harus istirahat sebentar dan duduk di tempat yang sepi."
"Otaknya butuh waktu untuk proses penyembuhan." pungkas Maria.
(*)