Grid.ID - Dengan kemajuan dan teknologi medis di dunia saat ini, semakin banyak orang yang hidup lebih lama dan lebih produktif.
Namun sayangnya terkadang malah ada malpraktik yang menyebabkan pasien meninggal.
Dilansir reporter Grid.ID dari Viral 4 Real.
Pada tanggal 1 Oktober 2015, Loraine Bornola asal Bicol, Filipina membawa putrinya, Ma. Lorna Bornola, ke rumah sakit karena akan melahirkan.
( BACA : Sukses di Pengabdi Setan, Aktor Cilik Ini Pengin Jadi Pilot )
Begitu ibu berusia 57 tahun tiba di rumah sakit, dia diberitahu oleh seorang perawat untuk mengisi dokumen-dokumen penting di bagian administrasi rumah sakit tersebut.
Setelah mengisi semuanya, dia kembali menunggu putrinya yang akan melahirkan cucunya.
Kemudian seorang perawat mengatakan kepada Loraine untuk memintanya menandatangani surat pernyataan.
Bingung soal itu, Loraine bertanya kepada perawat itu dan mengatakan untuk apa ia menandatangani surat pernyataan itu.
Setelah berkali-kali mengabaikan pertanyaan Loraine, perawat tersebut akhirnya mengatakan kepadanya bahwa itu untuk 'persetujuan'.
Perawat kemudian membawa Lorna ke ruang persalinan setelah ibunya menandatangani surat persetujuan itu yang ia pun tak tahu apa isi didalamnya.
Beberapa jam kemudian, perawat keluar dari ruang operasi dengan bayi Lorna, cucu Loraine.
Namun, saat kebahagiaan itu tidak berlangsung lama.
Loraine memperhatikan bahwa perawat dan staf yang masuk dan keluar dari ruang operasi memiliki kepanikan yang terlukis di wajah mereka.
Dan pada jam 2 pagi tanggal 2 Oktober, Lorna dinyatakan meninggal dunia.
Ketika Loraine memeriksa mayat putrinya, dia menyadari bahwa Lorna telah berdarah dari mata, hidung, mulut, dan telinga.
Terlihat juga bahwa punggung Lorna melepuh seperti habis terbakar.
Seluruh tubuhnya juga membengkak.
Penyebab kematian Lorna tidak pernah terungkap dan Loraine terus berjuang untuk keadilan anaknya selama dua tahun terakhir, sayangnya tidak ada hasilnya.
Banyak netizens percaya bahwa kematian putrinya adalah hasil malpraktik medis.
(*)