Find Us On Social Media :

Terungkap, Ternyata Whatsapp Bisa Ungkap Pola Tidur dan Lawan Chatting yang Sering Kita Kontak

By Aditya Prasanda, Kamis, 12 Oktober 2017 | 23:16 WIB

Logo whatsapp

Laporan wartawan Grid.ID, Aditya Prasanda

Grid.ID - Jika kamu menggunakan aplikasi Whatsapp, kamu pasti tidak asing dengan centang biru di sudut kanan pesan yang kamu kirim.

Ya, centang yang disebut 'last seen' ini adalah fitur untuk mengetahui apakah pesan yang kamu kirim telah sampai, atau bahkan sudah dibaca oleh partner chatting kamu.

Pengguna bisa menyetel siapa saja yang boleh melihat last seen-nya, mulai dari semua orang (everyone), yang terdaftar dalam kontak (only your contacts), hingga tak seorang pun (no one).

Namun siapa sangka, ternyata fitur ini bisa dieksploitasi untuk memata-matai pola tidur seseorang, mulai dari jam tidur, jam bangun, hingga lamanya waktu tidur.

Mita The Virgin Tampil Seksi Setelah Jadi DJ? Ini Dia Pengakuannya

Celah yang begitu berbahaya ini diungkap oleh seorang teknisi software bernama Robert Heaton.

Bagi Robert, hal ini menjadi berbahaya ketika orang lain yang bahkan tak memiliki keterampilan teknis tingkat tinggi memiliki kemungkinan untuk mengumpulkan data last seen seseorang di WhatsApp.

Kemudian mereka menganalisis, dan mengetahui seperti apa pola tidurnya.

Robert Heaton yang sebelumnya juga pernah mengumbar celah keamanan pada Facebook dan Tinder ini mendemonstrasikan langkah eksploitasi WhatsApp menggunakan akses web melalui aplikasi Chrome untuk desktop.

Nggak Nyangka! Ternyata Tas yang Ditenteng Istri Raffi Ahmad Kembaran dengan Laki-laki Ini, Siapa ya Kira-kira?

Ia membuat ekstensi Chrome untuk mengamati dan merekam aktivitas online semua kontak WhatsApp-nya.

Dari situ muncul data-data yang tersusun rapi dan bisa dianalisis terkait pola tidur si pengguna.

Hal yang lebih mengerikan, menurut Robert Heaton, eksploitasi ini bisa menampilkan siapa saja pengguna WhatsApp yang paling intens berhubungan dengan kita.

Caranya dengan mencocokkan pola aktivitas online kontak A dan kontak B di WhatsApp. 

7 Seleb yang Mudah Populer dengan Satu Bagian Tubuh Tertentu, No. 7 Lidah!

Jika polanya benar-benar sama dan mereka diketahui saling kenal, kemungkinan besar mereka chatting dengan intens di WhatsApp.

Menurut Robert, eksploitasi ini mudah dikembangkan untuk skala lebih besar. 

Dengan begitu, oknum tertentu bisa menjual data analisis dari eksploitasi WhatsApp ke para pengiklan atau perusahaan pihak ketiga.

Misalnya saja perusahaan obat tidur yang menyasar orang-orang dengan pola tidur buruk.

Dulu Tomboy, Penampilan Anak Sulung Adjie Massaid Sekarang Bikin Pangling!

Data analisis dari eksploitasi WhatsApp ini tentu sangat berguna bagi mereka.

Demikian keterangan Robert melaui website pribadinya dalam kolom 'Tracking friends and strangers using WhatsApp'.

Meski kabar ini telah beredar secara luas hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi langsung dari pihak Whatsapp. (*)