Jarak kedua tempat itu sebenarnya hanya 10 km.
Ada sebuah organisasi nirlama bernama Indonesian Escorting Ambulance (IEA) yang mendedikasikan diri untuk membantu ambulans melintas.
Seorang anggota IEA, Steven Willy Andry, mengatakan kepada pers bahwa usaha mereka sia-sia untuk sampai dalam waktu 45 menit.
Pasalnya, sirene menyala dan menggelegar dari kejauhan, namun mobil-mobil tetap berada di jalur mereka.
"Kami, tim pendamping, mencoba membuka jalan ambulans, namun mobil-mobil itu tetap memblokir akses," kata Stevan.
Setelah menyadari bahwa ada banyak pengemudi egois, akhirnya mereka memutuskan untuk berganti rumah sakit yang lebih dekat.
Namun, pasien tersebut sayangnya meninggal dunia saat mereka tiba di tempat rumah sakit terdekat itu.
Apa yang kamu rasakan jika ada di pihak keluarga pasien itu?(*)