Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta
Grid.ID - Sudah menjadi kebiasaan umum di seluruh dunia bahwa sudah semestinya ambulans diberikan jalan prioritas.
Ambulans yang sedang dalam kondisi darurat biasanya akan membunyikan sirene.
Dengan kata lain seluruh pengendara jalan yang lain harus memberi jalan pada ambulans itu.
Namun ternyata masih banyak orang di dunia ini yang tidak memberi jalan pada ambulans.
(Baca: Pesanannya Telat, Kurir Makanan Pukul Kepala Pelanggan Wanitanya Hingga Berdarah Darah)
Dilansir Grid.ID dari World of Buzz, peristiwa ini terjadi di Medan sekitar pukul 9 malam pada tanggal 9 Oktober 2017.
Sebuah ambulans bergegas menuju rumah sakit dengan seorang pasien di dalamnya.
Namun, ternyata banyak kendaraan di jalan yang menolak memprioritaskan ambulans.
Alhasil pasien di dalam ambulans itu pun meninggal dunia.
Petugas medis saat itu menjemput pasien dari Rantauprapat menuju Rumah Sakit Adam Malik.
Jarak kedua tempat itu sebenarnya hanya 10 km.
Ada sebuah organisasi nirlama bernama Indonesian Escorting Ambulance (IEA) yang mendedikasikan diri untuk membantu ambulans melintas.
Seorang anggota IEA, Steven Willy Andry, mengatakan kepada pers bahwa usaha mereka sia-sia untuk sampai dalam waktu 45 menit.
Pasalnya, sirene menyala dan menggelegar dari kejauhan, namun mobil-mobil tetap berada di jalur mereka.
"Kami, tim pendamping, mencoba membuka jalan ambulans, namun mobil-mobil itu tetap memblokir akses," kata Stevan.
Setelah menyadari bahwa ada banyak pengemudi egois, akhirnya mereka memutuskan untuk berganti rumah sakit yang lebih dekat.
Namun, pasien tersebut sayangnya meninggal dunia saat mereka tiba di tempat rumah sakit terdekat itu.
Apa yang kamu rasakan jika ada di pihak keluarga pasien itu?(*)