Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta
Grid.ID - Banyak orang tidak punya hati ketika memanfaatkan anak kecil untuk melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan.
Dilansir Grid.ID dari World of Buzz, ada seorang gadis kecil bernama Annabelle dari Filipina.
Ia lahir dengan sindrom Crouzon yang membuatnya memiliki mata yang melotot.
Hampir tidak mungkin bagiku untuk menutup mata sehingga selalu merasa capek.
(Baca: 5 Kejadian Memalukan Saat Acara Fashion Show, Nomor 3 Ada yang Melorot loh!)
Selain itu, kelainan yang ia alami mengakibatkan kelainan pada bentuk wajahnya.
Tak hanya itu, Annabelle bahkan harus dijual oleh ibunya kepada seorang pengedar narkoba.
Ibunya merasa tidak bisa menghidupi 5 anaknya.
Malang, sang pengedar narkoba benar-benar memanfaatkan penampilan Annabelle untuk meminta uang di jalanan.
(Baca: 7 Foto Memalukan yang Pernah Terekam Kamera, No. 6 Celana yang Robek!)
Annabelle dikirim ke jalan-jalan dengan seorang wanita yang berpura-pura menjadi ibunya.
Mereka menjadi pengemis yang meminta belas kasihan orang.
Annabelle mengalami siksaan itu sampai akhirnya diselamatkan oleh Gonzalo Erize saat Annabelle berusia lima tahun.
Pemuda asal Argentina ini bekerja untuk Yayasan Kalipay Negrense, sebuah organisasi yang berfokus untuk membantu anak-anak yang dieksploitasi di jalanan.
(Baca: 7 Tahun Pacaran, Wanita Ini Disiksa Hingga Kurus dan Dibunuh Oleh Kekasihnya!)
Dia berhasil membebaskan Annabelle dari sindikat tersebut.
Dia kemudian membawanya ke sebuah rumah sakit di Manila untuk menerima operasi untuk sindromnya.
Apa yang Annabelle alami ternyata membautnya trauma.
"Orang-orang yang bertanggung jawab atas perawatannya mengatakan kepada saya bahwa dia terbangun di malam hari, berteriak, karena masa lalunya," je;as Gonzalo.
(Baca: Mirip Sinetron, Perawat Ini Harus Rawat Pacarnya yang Kecelakaan Bersama Selingkuhannya)
Namun untungnya Annabelle sudah berada di tangan yang aman.
Dia menjalani berbagai operasi sehingga kondisinya kian membaik.
Dibantu badan amal Filipina, kini Annabelle hidup bahagia bersama 200 anak lain.(*)