Setidaknya, kurang lebih solidaritas ini telah di mulai pada dekade tahun 70-an.
Irlandia Utara dan Republik Irlandia tentu 2 negara yang berbeda.
Irlandia Utara ada di posisi yang sama dengan Inggris.
Sedangkan Republik Irlandia menentang pendudukan dan hegemoni Inggris di tanah mereka.
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Sebuah ketegagan antara Republik Irlandia dan Israel pernah terjadi.
Hal ini berkaitan dengan seorang aktivis, Rachel Corrie.
Dia saat itu bepergian dengan seorang aktivis perdamaian asal Irlandia Utara, Mairead Maguire.
Dia berlayar dari pantai timur Irlandia dalam upaya untuk mencegah penggusuran pemukiman rakyat Palestina oleh tentara Israel.
Rachel Corrie lalu terbunuh di tahun 2003.
Dengan kejam, dia dilindas oleh sebuah buldozer milik Israel.
Awalnya, dia ingin memblokir buldozer tersebut agar tak jadi menggusur pemukiman rakyat Palestina.
Dia membentuk barikade seadanya menggunakan tubuhnya sendiri.
Di tahun 2010, sebuah skandal yang berkaitan dengan Republik Irlandia dan Israel juga sempat terjadi.
Saat itu seorang diplomat Israel menggunakan paspor palsu dari Republik Irlandia.
Dia menggunakan identitas palsu tersebut untuk melacak dan membunuh seorang pejabat Hamas di Dubai.
Ini membuat hubungan yang tegang di antara kedua negara.
Jadi, rakyat Republik Irlandia mendukung Palestina bukan karena kesamaan identitas agama.
Mereka tergugah dan berani mendukung perjuangan rakyat Palestina karena kebebasan dan solidaritas kemanusian tak terbatas pada sekat-sekat suku, ras, agama, dan antar golongan.(*)