Sophia telah hadir dalam banyak wawancara TV, tampil dalam konser, bahkan menghiasi sampul salah satu majalah fashion terbaik.
Selama pertemuan Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang kecerdasan buatan dan pembangunan berkelanjutan, dia terlibat dalam diskusi singkat dengan Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Amina J. Mohammed.
Mereka berinteraksi dan bertanya jawab tentang bagaimana membantu orang-orang di belahan dunia yang tidak memiliki akses ke Internet atau listrik.
"Masa depan sudah ada di sini. Distribusinya hanya tidak terlalu merata...," kata Sophia, mengutip penulis fiksi ilmiah terkenal William Gibson.
"Jika kita lebih pintar dan fokus pada jenis hasil yang bersifat win-win, maka AI [kecerdasan buatan] dapat membantu mendistribusikan sumber daya dunia yang ada seperti makanan dan energi," kata Sophia.
Mohammed yang membuka pertemuan PBB tersebut mengatakan, "Pengaruh teknologi pada masyarakat kita harus ditentukan oleh tindakan kita, manusia, bukan oleh mesin," katanya.
"Teknologi ada di sini untuk kita jelajahi dan manfaatkan untuk kepentingan semua orang."
Sophia, yang dibuat oleh Hanson Robotics, menggunakan kecerdasan buatan untuk membaca tanggapan emosional orang dan bereaksi terhadap bagaimana mereka berbicara dan bertindak.
(Baca : Cheppy Chandra, Artis Film Panas Era 90-an Minum Banyak Obat Sebelum Meninggal )
Dijuluki "Hot Sophia", botnya, yang dimodelkan oleh Audrey Hepburn dan istri pencipta David Hanson, dapat melihat dengan kamera di matanya.
Dia memiliki 62 mekanisme wajah dan leher yang berbeda untuk menciptakan gerakan yang tampak alami di bawah kulit silikon yang dipatenkan.