Grid.ID - Dapat melihat anaknya berprestasi tentu menjadi kebanggaan setiap orang tua.
Begitu pula yang dialami oleh Jalaludin.
Pria berusia 55 tahun ini adalah seorang penjual sate ayam keliling.
Ia baru saja menyaksikan anaknya wisuda dengan nilai tertinggi di Universitas Tidar (Untidar) Kota Magelang, Jawa Tengah.
(BACA: Dewi Gita Sering Membantu Orang Saat Jalankan Ibadah Haji)
Jalal tak kuasa menahan haru saat nama putrinya, Siti Marfuah dipanggil ke podium menerima penghargaan dari rektor Untidar sebagai salah satu wisudawati terbaik.
Lebih bangga lagi, gadis berusia 26 tahun tersebut tidak malu ikut mendorong gerobak sate dari rumah ke kampus pada acara wisudanya, Sabtu (14/10/2017).
Siang itu, Jalal sengaja membawa gerobak satenya ke kampus, lalu membagi-bagikan sate lontong gratis kepada seluruh wisudawan maupun tamu undangan.
Ini sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan karena Siti berhasil menyelesaikan pendidikan D3 Ekonomi Akutansinya, dengan indeks prestasi komulatif (IPK) 3,87 alias cum laude.
(BACA: Pria Ini Membeli Mobil Mahal hanya untuk Diubah Menjadi Kereta Kuda, Lihat Hasil Akhirnya)
"Ini syukuran kami.
Saya bawa 100 porsi sate ayam, pakai gerobak yang biasa saya pakai jualan.
Saya bagikan gratis pada wisudawan, tamu atau siapapun yang mau sate, saya ikhlas," kata Jalal.
Jalal mengaku bangga dengan putri ketiganya itu.
(BACA: Melodi Empat Penjuru Ramaikan Rangkaian 4 Tahun Galeri Indonesia Kaya)
Sejak sekolah dasar memang sudah berprestasi meraih peringkat 10 besar.
Ketika duduk di bangku SMP 3 Magelang dan SMA 3 Magelang, Siti langganan juara umum di sekolahnya.
Saat kuliah pun, Siti kerap ikut mengikuti perlombaan akademis.
Tidak hanya berprestasi, kata Jalal, Siti juga merupakan anak yang mandiri.
(BACA: Ibu Ini Tidak Tahu Bahwa Bayi Yang Disusuinya Ternyata Sudah Menjadi Mayat)
Dia nyaris tidak pernah meminta uang untuk biaya kuliah kepada orangtua.
Gadis ini memiliki pendapatan sendiri dari pekerjaannya sebagai guru les privat anak-anak SD di lingkungannya.
"Semua biaya kuliahnya dia bayar sendiri.
Tidak pernah minta orangtua.
Sambil kuliah, anak saya juga membuka les privat untuk anak-anak SD," ujar warga Kampung Kedungsari RT 3, RW 4, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang itu.
(BACA: Selain Partner Bermusik, Ternyata Seperti ini Kedekatan Bams Dengan Dipha Barus)
Pendapatannya sebagai tukang sate keliling memang tidak cukup untuk membiayai kuliah Siti.
Terlebih, Jalal masih harus menafkahi istri dan empat anaknya yang lain.
Setiap hari dia dibantu sang istri, Satuna (55), yang juga berjualan sate di Pasar Payaman, Kabupaten Magelang.
Siti sendiri mengaku lega bisa menyelesaikan pendidikan diploma tiganya dengan nilai memuaskan.
Hasil ini tak lepas dari kerja kerasnya sejak lulus SMA.
(BACA: Tampil Seksi Hanya dengan Bra Hitam, Cinta Laura Menuai Pujian Netizen)
Dia rela bekerja membuka les selama lima tahun sebelum kemudian mendaftar kuliah.
"Saya bekerja lima tahun, buka les matematika, dan pelajaran lainnya untuk anak-anak SD.
Saya ngumpulin uang dulu buat daftar kuliah," kata gadis kelahiran Magelang, 21 juni 1991 itu.
Saat mendaftar kuliah pun Siti tak bercerita dengan orangtuanya, karena khawatir akan membuat orangtuanya berpikir tentang biaya kuliah.
Tapi mau tidak mau dia harus cerita dan meyakinkan orantuanya bahwa biaya pendidikan adalah tanggungjawabnya sendiri.
(BACA: Mengerikan! Inilah 4 Fakta Insiden Kecelakaan Maut di Ampera, Terlihat Siswa Tergeletak di Jalan)
"Kalau lagi mengajar anak-anak, saya sambil mengerjakan tugas kuliah.
Saya juga masih sempat membantu Bapak bikin bumbu sate kalau pagi.
Pinter-pinternya bagi waktu saja, Alhamdulillah saya bisa, uangnya les buat biaya sekolah," kata Siti yang bercita-cita jadi Akuntan ini.
Joko Widodo, Pembantu Rektor I Untidar Magelang, juga bangga dengan salah satu mahasiswanya tersebut.
Menurutnya, sudah menjadi kewajiban universitasnya untuk mendidik mahasiswa tanpa melihat latar belakangnya.
"Kami mendidik tidak hanya kepada anak yang cukup (materi), siapapun berhak mendapat pendidikan.
Kami punya porsi khusus untuk anak-anak kurang mampu, disemua jalur.
Kami beri kesempatan bagi mahasiswa untuk berkembang, baik akademik maupun non akademik," paparnya.
(BACA: Jagoan Banget, Si Kecil Bjorka Pergi ke Pasar!)
Joko mengenal Siti sebagai salah satu mahasiswi yang aktif serta mau berkompetisi dengan mahasiswa lainnya dengan cara sehat.
Dia berharap kisah Siti menjadi teladan sekaligus motivasi generasi sekarang untuk bersemangat menempuh pendidikan. (Kompas.com/Ika Fitriana)
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Anaknya Cum Laude, Tukang Sate Gratiskan Dagangannya di Arena Wisuda