Mereka mengklaim bahwa tindakan tersebut tak ada niatan untuk menghujat Islam.
Mereka hanya merobek karena poster tersebut berisi hasutan untuk menodai komunitas Ahmadiyah.
Atas putusan yang telah dijatuhkan, mereka berusaha untuk menentang putusan pengadilan dengan membawanya ke tingkat yang lebih tinggi.
(Baca juga: Putrinya Raih Cum Laude, Tukang Sate ini Rela Dorong Gerobak dan Gratiskan Dagangannya di Lokasi Wisuda)
Sehari sebelum vonis dijatuhkan, ada 3 orang lainnya yang ternyata tewas tertembak di Sheikhupura.
Rauf Ahmad Thakur, seorang Ahmadiyah, terbunuh bersama istrinya, Abida Bidi, seorang Sunni, dan anaknya yang baru berusia 2 tahun.
Kembali dikutip dari Sputnik, polisi menduga yang melakukan aksi ini adalah saudara Abida Bidi, Rafique.
Si saudara nekat melakukan aksinya sebagai penghormatan atas keputusan telah berani menikah dengan seorang Ahmadiyah.
(Baca juga: Bukan Hanya Mitos! Ternyata Jodoh Memang Punya Wajah Mirip, Termasuk Gaya Bicara, Ini Penjelasannya)
Pada hari kamis (12/10/2017) anggota dari partai Pakistan Muslim League-Nawaz (PML-N), Muhammad Safdar Awan, menuntut agar Ahmadiyah dikeluarkan dari tugas di pemerintahan dan militer Pakistan.
Dirinya menyebut Ahmadiyah sebagai ancaman bagi konstitusi dan ideologi Pakistan.
Namun Perdana Menteri Pakistan saat ini, Shahid Khaqan Abbasi, punya pendapat seperti ini.