Kepala anak tersebut dan tubuh bagian atas akhirnya benar-benar terjebak.
Badannya menempel erat.
Ini membuat ibunya harus menopang berat badannya untuk membantu meringakan tekanan.
Bergegas setelah kejadian kritis ini, staf sekolah segera memanggil layanan darurat.
Gerakan sedikit apa pun justru membuat anak kecil itu menangis kesakitan.
Akhirnya petugas pemadam kebakaran segera tiba.
Usaha yang langsung dilakukan adalah dengan mencoba menghancurkan salah satu dinidng.
Sebuah bor mesin digunakan untuk membuat celah menjadi lebih besar.
Namun sebelum dibuat celah, wajah anak itu harus dilindungi terlebih dahulu.
Ini dilakukan agar percikan-percikan potongan tembok tak mengenai wajah si anak.