Grid.ID - Sosialita diidentikan dengan kumpulan wanita yang punya kehidupan serba mewah.
Rumah mewah, arisan dengan nominal yang besar, hingga tas dengan harga selangit.
Tas mahal menjadi salah satu ciri para sosialita.
Tak hanya puluhan juta, bahkan mereka rela merogoh kocek hingga ratusan juta untuk bisa menenteng tas mewah yang menjadi kesayangan.
(BACA JUGA: Lama Nggak Muncul Karena Sibuk Dengan Urusan rumah Tangga, Begini Saat Be3 Kembali Guncang Panggung Hiburan)
Namun sayangnya, ada beberapa oknum yang dengan sengaja menjual tas mewah yang palsu.
Entah secara terang-terangan atau tidak, namun tas palsu banyak beredar di kalangan masyarakat.
Kebutuhan fashion menjadi tuntutan bagi beberapa orang.
Sehingga beberapa dari mereka terpaksa membeli tas palsu agar bisa tampil mewah.
Walaupun, ada juga beberapa orang yang tertipu karena mengira tas yang dibelinya asli padahal palsu.
Memebedakan tas otentik memang sangat sulit, karena harus melibatkan kecermatan.
Merasakan kulitnya, jahitan, hingga pola nya.
(BACA JUGA: Setelah Anaknya Menikah, Pengusaha Ini Rugi Rp 6,6 Triliun, Kok Bisa?)
Namun, kini para sosialita tak perlu gusar lagi.
Sebuah startup New York mengatakan memiliki teknologi yang dapat membedakan tas asli dan palsu.
Teknologi ini adalah kamera mikroskop genggam yang memungkinkan seseorang dengan smartphone memeriksa aksesori mewah dalam hitungan menit.
Mereka mengklaim dapat mendeteksi tas palsu, dari beberapa merek, antara lain Louis Vuitton, Chanel, Gucci dan masih banyak lagi.
Cara kerja alat ini adalah dengan melihat tag holografik, microprinting, dan jahitan di sebuah tas.
Startup ini mengatakan kameranya dapat memperbesar objek hingga 260 kali.
Jadi fitur yang tak terlihat oleh mata manusia menjadi tanda tanda kepalsuan tas, seperti tanda cap yang salah, celah kecil di kulit, dan overruns cat.
Bahkan baru-baru ini, co-founder startup ini mengklaim bahwa alat mereka juga dapat mendeteksi keotentikan onderdil mobil, telepon, charger, headphone, jaket, sepatu, bahkan minyak mentah.
"Teknologi ini bekerja dengan baik dalam segala hal kecuali berlian dan porselin, karena bersifat refraksi dan kami menggunakan analisis optik," ujar Srinivasan, co founder startups entrupy.
"Kami sudah mengujinya pada onderdil mobil, telepon, charger, headphone, jaket, sepatu, bahkan minyak mentah."
(*)