Find Us On Social Media :

Wah, Sekolah Ini Mengijinkan Siswa Laki-laki Pake Rok dan Tidur di Asrama Putri, Ternyata Ini Alasannya!

By Hyashinta, Senin, 16 Oktober 2017 | 19:09 WIB

Gorden's School

Laporan Wartawan Grid.ID, Hyashinta

Grid.ID - Laki-laki memakai rok atau tidur di asrama khusus cewek mungkin agak tabu bagi anak laki-laki.

Namun sebuah sekolah di Gordon's School di Inggris melakukan hal itu.

Bukan tanpa alasan, sekolah ini punya aturan ini untuk satu tujuan.

Dilansir Grid.ID dari Daily Mail, anak laki-laki di sekolah ini akan diizinkan untuk memakai rok.

(Baca: Akun Instagram Pemain Asing yang Berbenturan dengan Choirul Huda Diserbu Netizen, Begini Isinya)

Mereka juga boleh tidur di asrama putri jika mereka mempertanyakan identitas gender mereka.

Wakil kepala sekolah, Rob Parvis, mengatakan bahwa mereka telah mengizinkan seorang anak laki-laki untuk memakai make-up, menghadiri perpisahannya dengan mengenakan pakaian perempuan, dan menggunakan nama seorang gadis.

Orang tua murid pun terkejut dengan betapa terbukanya pemikian sekolah ini.

Anak-anak muda di Gordon's School di Woking, Surrey juga di kenalkan dengan kata netral untuk gender yaitu 'zie'.

(Baca: Memilukan! Alami Penyiksaan Sampai Meninggal, Ayah Ini Beri Ciuman Selamat Tinggal untuk Putri Kecilnya, Ternyata Pelakunya Adalah...)

Mereka bahkan menyediakan toilet netral untuk anak yang masih bingung dengan gendernya.

Sekolah memutuskan hal ini agar siswa yang memang masih bingung tetap merasa aman di sekolah.

(Baca: Ada yang Aneh! Perhatikan Foto Ini, 2 Orang di Dalamnya Terlihat Mirip Namun Bukan Kakak Adik!)

Itu terjadi setelah Andrew Fisher, kepala sekolah Frensham Heights di Farnham, mengizinkan seorang siswi yang tidak yakin tentang jenis kelaminnya untuk tidur di asrama anak laki-laki.

Selain itu sekolah juga mempertimbangkan angka anak-anak yang masih mempertanyakan identitas gender dengan perkiraan jumlah 2.000.

Hal ini lebih banyak dibandingkan 100 tahun yang lalu.

Meski demikian tidak semua orang tua setuju, ada juga yang belum bisa menerima aturan ini.(*)