Laporan Wartawan Grid.ID, Yuliana Sere
Grid.ID – Menurutmu, apakah kondisi hiperseksual itu memang benar-benar ada?
Kebanyakan orang berpikir bahwa kondisi ini memang nyatanya ada karena sebagian orang mengalami kondisi ini.
Ternyata dilansir Grid.ID dari dailymail, ada fakta yang berkata lain terkait hal ini.
Banyak terapis dan profesional di bidang kesehatan mental bersikeras bahwa tidak ada yang namanya hiperseksual.
Gangguan hiperseksual pertama kali didefinisikan dalam sebuah studi oleh UCLA pada tahun 2012.
Tim peneliti mengatakan bahwa pasien menderita fantasi seksual berulang dan perilaku seksual yang berlangsung paling tidak selama enam bulan.
Mereka mengatakan seseorang diklasifikasikan sebagai 'pecandu' jika fantasi ini begitu merajalela sehingga memengaruhi kehidupan pribadi dan kehidupan profesional mereka.
Gangguan mental ini tidak dipicu oleh hal lain seperti narkoba, alkohol atau gangguan mental lainnya.
American Association of Sexuality Educators, Counselor and Therapist (AASECT) menegaskan bahwa 'diagnosis' itu omong kosong.
Terapis seksual terdaftar Dr. Tom Murray berkata, 'AASECT tidak menemukan dukungan empiris untuk klasifikasi kecanduan ini.
Sederhananya, jika seseorang mencuci tangan mereka 1000x sehari, kita tidak akan mengatakan bahwa mereka memiliki kecanduan mencuci tangan.
Holly Richmond, seorang dokter keluarga dan psikolog di Los Angeles, mengatakan kepada NBC, "Mengatakan bahwa kecanduan bercinta adalah hal yang keliru. Tidak ada yang namanya kecanduan bercinta, " ungkapnya. (*)