Saat itu dia sedang berada di sebuah jalan dekat Desa Bidnija, Utara Malta.
Di tempat inilah bom tersebut meledak, mengoyak-ngoyak, hingga membuat mobilnya terbang ke lapangan yang ada di sekitar.
Sebelumnya, Galizia menyemprot dengan sejumlah tuduhan pada Perdana Menteri Malta, Joseph Muscat, di awal tahun.
(Baca juga: Unggah Foto Lagi Belanja Sayur, Ternyata Tas yang Dibawa Sissy Priscilla Ini Harganya Malah Bikin Kamu Melongo!)
Namun saat wanita tangguh ini tewas, Joseph Muscat malah bilang begini.
Dia menyebut kejadian mengerikan ini sebagai, "Serangan barbar terhadap kebebasan pers."
Singkatnya, dirinya mencela pembunuhan yang dilakukan kepada Galizia.
Joseph Muscat mengumumkan bahwa biro investigasi federal Amerika Serikat (FBI) telah sepakat untuk membantu polisi setempat dalam menyelidiki kejadian ini.
(Baca juga: Viral Cara Wanita Menyuapi Bayinya Tanpa Ampun Seperti Ini, Netizen: Ibunya Waras?)
Sejumlah anggota FBI diterbangkan ke Malta sesegera mungkin.
Kembali dikutip dari Reuters, Joseph Muscat menyerukan pernyataan persatuan nasional.
"Saya tak akan beristirahat sampai saya melihat keadilan dilakukan dalam kasus ini."