Dalam penelusuran polisi, Abdi berperan sebagai germo.
ID ditawarkan oleh suaminya lewat Facebook.
Yang gila, adalah pengakuan ID ketika ada pesanan.
ID diantar ke lokasi, bahkan di dalam kamar saat melayani pelanggan, ia dilihat oleh suaminya sendiri!
"Kadang di hotel, kadang juga di rumah," ujar Abdi, suami ID, kepada polisi di Mapolrestabes Surabaya, Senin (16/10/2017).
"Saat pertama mengantar saya ikut di dalam kamar, yang ketiga juga ikut, sekaligus menyaksikan istri saya melayani pelanggannya," ujarnya.
Kegiatan prostitusi ini sudah dilakukan ID sejak 2015.
Miris, semua itu dilakukan murni karena keinginan ID.
Abdi Cahyo mengaku tak pernah memaksa istrinya.
"Saya bilang dan dia mau. Gak ada paksaan," ujar Abdi.
Abdi masih ingat kali pertama menjual istrinya.
Saat itu ID laku dengan harga Rp 250.000.