Steixner menemukan fakta bahwa pada usia paruh baya pria akan rentan terkena penyakit peyronie,
yaitu kondisi Mr Pyang tampak asimetris akibat pembentukan plak fibrosa atau jaringan parut di sepanjang batang Mr P.
(BACA: Aduhai! Menantu Cantik SBY, Annisa Pohan Pakai Tas ala Anak Kos, Seperti Apa ya Penampilannya?)
Pemicunya sebenarnya sederhana, yakni trauma berulang, misalnya karena benturan saat olahraga atau aktivitas seksual, sehingga akan terbentuk scar di Mr P.
Bengkoknya Mr P akan semakin buruk di usia akhir 60-an.
Beruntung pada saat ini kondisi tersebut bisa dikoreksi dengan suntikan botox untuk melepaskan akumulasi plak.
4. Disfungsi ereksi
Risiko disfungsi ereksi akan bertambah seiring berjalannya usia.
Mr P adalah organ tubuh yang penuh dengan pembuluh darah yang berfungsi membawa darah menuju Mr P sehingga terjadi ereksi.
"Disfungsi ereksi sama seperti 'serangan jantung' pada Mr P.
Mencegahnya dilakukan sama seperti mencegah serangan jantung, yakni menjaga pola makan dan berolahraga," kata Steixner.
(BACA: Duh, Sedang Hamil Anak Ketiga, Tas Olla Ramlan Ini Seharga Mobil BMW, Isinya Apa ya?)
5. Sulit orgasme
Saat berada di usia tua, sensitivitas Mr P akan mengalami penurunan.
Penurunan ini juga disebabkan karena fungsi saraf pada Mr P yang semakin menurun yang berakibat pada sulitnya orgasme dan ereksi.
Paling tidak Anda akan butuh waktu lama untuk mencapai klimaks dibanding di usia keemasan Anda. (*)
(kompas.com/Ariska Puspita Anggraini)
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul Perubahan yang Terjadi pada Penis Saat Pria Menua