Find Us On Social Media :

Kurangi Ketergantungan Anak Terhadap Gadget, Ini Saran Dari Psikolog

By Alfa Pratama, Kamis, 19 Oktober 2017 | 20:53 WIB

Penggunaan smartphone oleh anak-anak mesti dibatasi karena anak-anak lebih rentan terserang masalah kesehatan mata yang disebabkan menatap layar ponsel terlalu lama.

Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama

Grid.ID - Potensi kehilangan kemampuan indera penglihatan masih menjadi ancaman bagi masyarakat dunia.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organisation/WHO) ada 45 kasus pada tahun 2017 yang terjadi di seluruh negara, termasuk di  negara Asia Tenggara.

Masih menurut laporan WHO ada 19 juta orang anak berusia di bawah 15 tahun mengalami kerusakan indera penglihatan.

Fenomena ini bisa terjadi karena perubahan gaya hidup. 

(Selain Inovasi FullView™ Display, Segudang Fitur Canggih di Vivo V7+ Siap Temani Aktifitas Digital Apapun)

"Era digital membawa pengaruh cukup besar bagi tumbuh kembang anak. Anak-anak dan remaja saat ini mulai banyak menghabiskan waktu dengan bermain gadget.  Selain membawa pengaruh positif, gadget juga membawa dampak negatif pada anak,” ujar Sani B Hermawan, psikolog anak dan remaja yang ditemui Grid.ID dalam acara Launching Optik Tunggal Next Generation dan Talkshow  tentang Pediatric Vision Screening, di Jakarta, Kamis (19/10). 

Secara psikologi,  hadirnya gadget menyebabkan komunikasi dengan anak semakin susah.

Menurut Sani B Hermawan, prestasi anak bisa menurun karena konsentrasinya terganggu sementara secara fisik akan muncul masalah kesehatan serta gangguan pada mata.

Kondisi tersebut perlu diatasi, salah satu caranya adalah dengan membuat “kesepakatan bersama” antara anak dan orang tua.

(Pakai Kacamata Jadi Makin Seksi, Gini Penampilan Velove Vexia Saat Berkacamata, Bikin Susah Kedip)

Sebagai orang tua jangan melarang tetapi mengarahkan dengan aturan yang membuat anak gembira. 

Salah satu kesepakatan adalah durasi pemakaian gadget yang tidak lebih dari tiga jam per hari.

Dalam waktu itu harus ada istirahat selama 30 menit per 1 jam.

Anak diajak memahami dampak negatif yang merugikan dirinya apabila tidak dibatasi.

(7 Kacamata Koleksi Syahrini, Harganya Ada yang Setara Dengan UMR DKI Jakarta)

“Pastikan anak menggunakan gadget dengan posisi yang tepat, pencahayaan cukup dan tidak terlalu dekat sehingga tidak merusak mata. Untuk menjaga kesehatan, anak juga dianjurkan tetap bergerak, minum dan makan. Pemeriksaan mata pun harus rutin dilakukan,” terangnya.

Kebiasaan pemakaian gadget bisa membahaya kerusakan mata.

Salah satu cara untuk mengurangi kerusakan mata adalah dengan menggunakan fitur blue protect.

Fitur ini adalah fitur yang melindungi mata anak dari paparan sinar biru yang dipancarkan oleh gadget.

Hal ini mengingat anak-anak berpotensi terpapar sinar biru yang mampu merusak penglihatan mereka.

Fitur di lensa kacamata ini diberikan secara gratis oleh Optik Tunggal yang peduli dengan kesehatan mata anak. 

Fitur lensa kacamatan ini bisa didapatkan di Gerai Optik Tunggal Next Generation, gerai khusus untuk anak-anak yang terletak di Mall Kelapa Gading 3, Jakarta Utara. (*)

(Gerakan Peduli Penderita Kanker Anak Melalui Kacamata)