"Bila demikian, kita tak memerlukan hadiah jutaan Euro dan ibu kami tak akan mati dengan sia-sia."
Sementara itu, kembali dikutip dari Daily Mail, penyidik melihat adanya kesamaan dengan pemboman mobil lainnya selama kurun wakatu 2 tahun terakhir.
6 di antara kasus ini termasuk kejadian yang menimpa Galizia.
Hebatnya, tak ada kasus yang bisa dipecahkan.
(Baca juga: Arkeolog Temukan Sebuah Kuburan, Mayat Kuno Pakai Pakaian Berlafal Allah, Sebagian Orang Justru Marah Karena Hal Ini)
Dikutip wartawan Grid.ID dari Malta Independent, Komisioner Polisi, John Rizzo, bilang seperti ini.
Tampaknya peledak yang diledakkan secara mobile digunakan di 6 pemboman tersebut sejak awal tahun 2016.
Aksi ini menyebabkan 4 kematian dan 2 luka serius.
Sejumlah korban mampu untuk diidentifikasi.
(Baca juga: Temuan Arkeolog Turki Bisa Guncang Pondasi Iman, Inikah Alasan Mengapa Sejarah Harus Selalu Ditulis Ulang?)
Lanjut Rizzo, "Sangat sedikit orang yang dapat membuat bom semcam itu."