Grid.ID - Tak selamanya seks berlangsung dengan lancar dan nikmat. Beragam kendala atau penyakit bisa mengganggu kenikmatan saat berhubungan seksual.
Kenali gangguan-gangguan seks hingga makanan apa saja yang bisa memacu gairah berdasar paparan dr. Nugroho Setiawan, MS., Sp.And., dari Brawijaya Women and Children Hospital berikut ini:
1.Hiperseks
Tidak akan jadi masalah kalau pasangannya juga doyan dan menikmati. “Yang menjadi masalah jika pasangannya tidak sesuai dengan keinginannya," kata dr. Nugroho. Tinggal siapa yang akan dibetulkan, apakah pasangannya yang dibuat lebih suka atau dikurangi keinginan seksnya.
2. Lebih suka menyakiti pasangan.
Gangguan ini lebih ke penyakit jiwa. “Tapi, jangan salah terkadang pasangan menjadi nyaman dengan perilaku tersebut. Karena sudah terjadi penyesuaian atau adaptasi.”
Sebenarnya kalau dulunya tidak cocok dan berusaha mencocokkan diri akan menjadi baik-baik saja.
3.Gangguan seksualitas pada wanita.
Disfungsi seksual, yaitu tidak bergairah atau dingin terhadap pasangan karena punya pengalaman buruk sebelumnya atau kebugarannya kurang.
“Hal ini mengacu pada masalah yang terjadi pada setiap fase dari siklus respons seksual yang mencegah seseorang ataupun pasangan seksnya menikmati kepuasan dan aktivitas seksual mereka.”
Siklus respons seksual memiliki 4 tahap, yaitu gairah, plateau, orgasme, dan resolusi. Penyebab terjadinya hal tersebut:
- Kurangnya gairah seks karena stres, penyakit, hamil.
- Ketidakmampuan untuk terangsang. Ketidakmampuan ini juga mungkin berhubungan dengan kecemasan atau stimulasi yang tidak memadai.
- Kurang orgasme. Kurang gairah seks, kurang pengetahuan, dan faktor psikologis seperti perasaan bersalah, kecemasan, dan trauma atau pelecehan seksual di masa lalu.
- Nyeri saat berhubungan seks. Atau membayangkan sakit saat akan melakukan hubungan seks.
4. Gangguan seksual pada laki-laki.
- Libido atau hasrat seksual yang rendah. Penyebabnya karena pengaruh obat, stres, kurang tidur.
- Disfungsi ereksi atau impotensi. Ketidakmampuan pria mempertahankan ereksinya, tetap keras saat hubungan seksual berlangsung.
- Gangguan orgasme. Adanya hambatan seksual atau faktor-faktor psikologis yang memengaruhi.
- Gangguan ejakulasi yang dipengaruhi faktor psikis dan fisik.
Untuk mengatasinya, dr. Nugroho menyarankan jika pasangan ingin sama-sama mendapatkan kenikmatan maka dibutuhkan komunikasi antara mereka sejak melakukan foreplay.
“Misalnya, istri mengatakan suka dipegang di bagian apa. Begitu juga suami mengatakan terus terang.”
Atau saat making love, istri atau suami mau ada di posisi mana harus disampaikan. “Tidak boleh malu untuk menyampaikan.”
Apalagi peka rangsang pada wanita tidak sama.
“Jika sang suami tidak tahu akan mengalami kesulitan. Lebih baik memberi keleluasaan pada wanita untuk menggerakkan tubuhnya mengatakan dimana daerah peka rangsangnya.” (*Nova.id/Noverita K. Waldan)
(Baca: Ternyata Ini Rahasia Kepuasan Bercinta Lahir Batin, Boleh Dicoba Loh Malam Ini...)