Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti
Grid.ID - Menggelar pagelaran busana di Paris bagi desainer Dian Pelangi tak hanya untuk memamerkan karya rancangannya saja kepada fashionista di sana, tetapi juga jadi ajang gathering untuk dirinya.
Setiap pergi ke berbagai negara, Dian selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan berkumpul bersama kaum muslim di negara tersebu.
Seperti pada saat dirinya ikut serta dalam Paris Fashion Week pada tanggal 4 Oktober lalu, ia berkumpul bersama dengan para wanita muslim di Paris.
(Cerita Desainer Dian Pelangi yang Sempat Dapat Diskriminasi saat Gelar Fashion Show di Paris )
"Mereka termasuk hebat, sih, karena di Paris tuh memang masih belum bisa nerima banget dengan wanita berhijab, pasti mereka akan memandang dari atas sampai bawah, tapi wanita-wanita ini tetap istiqomah," jelas Dian saat ditemui oleh Grid.ID pada hari Rabu (18/10), di kawasan Menteng, Jakarta.
Saat berkumpul itulah Dian dengan para wanita Paris berbagi cerita tentang bagaimana keluh kesah mereka yang merupakan kaum minoritas di negara tersebut.
(Ditengah Gempuran Printed Scarf, Dian Pelangi Ingin Melestarikan Pengrajin Tradisional)
"Mereka ceritain ke aku susahnya cari penjual hijab, sampai paling mereka gunain syal buat penutup kepala, makanya aku kadang bersyukur banget tinggal di Indonesia yang mayoritasnya muslim," ungkap wanita berusia 26 tahun ini.
Terinspirasi dari cerita itulah Dian bercita-cita dapat membuat tempat untuk menjual produk busana muslim di luar negeri agar memudahkan para muslim minoritas di sana.
(Terinspirasi Survivor Kanker Payudara, Dian Pelangi Lakukan Ini)
Selain itu, wanita kelahiran tahun 1991 ini juga berharap dengan dipamerkan busana muslim rancangannya di Paris Fashion Week dapat menunjukkan kepada para masyarakat Paris bahwa Muslim juga dapat terlihat stylish dan busana modest dapat lebih berkembang di industri fashion dunia. (*)