Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Saat akan menunaikan shalat jumat, sejumlah jemaan dibuat kaget.
Ditemukan sesosok mayat pria mengambang di dalam sumur masjid.
Kejadian ini terjadi di Masjid Al Mujahidin, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah.
Pada hari jumat (20/10/2017), puluhan jemaah waktu itu tengah mendengarkan khotbah jumat.
(Baca juga: Mengejutkan, Surat Barack Obama Saat Muda Akhirnya Diketahui Banyak Orang, Isinya Ungkap Sisi Lain Presiden AS)
Suasana masjid jadi tak kondusif saat wayat tersebut akhirnya diketahui.
Mereka semua langsung berhamburan keluar untuk melihat wujud mayat tersebut.
Dikutip Wartawan Grid.ID dari Kompas, Kapolsek Karanganyar bilang begini.
AKP Mawakhir menyebutkan, "Peristiwa nahas itu pertama kali disaksikan oleh Yogi dan Andri."
Mereka adalah warga setempat yang akan mengikuti shalat jumat di masjid itu.
"Saat itu, saksi Yogi dan Andri sedang pergi ke toilet masjid."
"Namun saat melintas di dekat sumur, mereka melihat sosok mayat sudah mengambang dengan posisi telungkup."
Selang beberapa saat, polisi datang ke TKP.
Dibantu dengan sejumlah jamaah shalat jumat, polisi berusaha mengevakuasi mayat menggunakan bantuan tangga dan tali.
Dari hasil identifikasi, korban yang tewas tercebur sumur adalah Tulus Sunarjo.
Tulus Sunarjo sendiri berumur 33 tahun, merupakan warga desa setempat.
Ditambahkan, "Saat kami lakukan pengecekan bersama petugas medis, tak ada tanda penganiayaan."
Korban diketahui mengidap gangguan kejiwan.
"diduga, korban tercebur ke dalam sumur sebelum jemaah berangkat ke masjid, sehingga tak ada yang mengetahuinya."
Cowok Sudah Hilang 2 Bulan, Saat Pemilu Akan Diselenggarakan Tiba-Tiba Mayatnya Ditemukan, Ternyata Diduga Tewas Hanya karena. . . .
Sebuah mayat ditemukan secara mengejutkan di sebuah sungai di Argentina.
Kejadian ini ternyata bertepatan dengan 2 bulan setelah hilangnya seorang pejuang hak masyarakat adat.
Mayat tersebut disebut sebagai Santiago Maldonado.
Dia terakhir terlihat pada 1 Agustus 2017.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Sputnik, temuan mayat ini mengingatkan pada periode akhir 1970-an dan awal 1980-an saat ribuan orang hilang di Argentina.
Dikutip wartawan Grid.ID dari The Guardian, sejumlah partai yang mengikuti pemilu segera menangguhkan aktivitas kampanye setelah sebuah mayat ditemukan.
Seorang juru bicara Presiden Mauricio Marcri bilang seperti ini.
Presiden Argentina menyatakan bahwa koalisi politik Combiemos akan menghentikan agenda kampaye setelah penyidik di hari selasa (17/10/2017) menemukan mayat di Sungai Chubut, di wilayah Patgonia selatan.
Maldonado sendiri dikenal aktif berkampanye melawan penggusuran paksa.
(Baca juga: Bocah SD di Tuban Tewas Dimutilasi, Berikut 5 Fakta Tentang Kematian Muhammad Arifin, Tangannya Ditemukan Terpotong!)
Saat itu Maldonado berkampanye melawan penggusuran paksa komunitas Mapuche di daratan di Provinsi Chubut, Argentina Selatan.
Kembali dikutip dari Sputnik, polisi militer disebut menangkap Maldonado.
Karen Granero, editor majalah Sustenta di Buenos Aires, mengatakan bahwa waktu penemuan tersebut, hanya selang beberapa hari sebelum pemilihan anggota Kongres Argentina di hari minggu (22/10/2017).
Bagi Karen, tentu ini sangat mencurigakan.
(Baca juga: Mengejutkan, Surat Barack Obama Saat Muda Akhirnya Diketahui Banyak Orang, Isinya Ungkap Sisi Lain Presiden AS)
"Semuanya terlalu begitu busuk," ungkapnya kepada Sputnik.
"Sebelum pemilihan hari minggu, sebuah mayat ditemukan."
"Keluarga telah menyatakan keraguan dan ketidakpercayaan besar terhadap pemerintah."
Pada hari kamis (19/10/2017) Maldonado diterbangkan ke Buenos Aires guna dilakukan autopsi di hari jumat (20/10/2017).
(Baca juga: Didi Mahardika dan Vanessa Angel Putus, Jane Shalimar Unggah Ini di Instagram, Netizen: Temenin Mbak Jane Ketawa yuk!)
Mayat Maldonado akan diantar bersama keluarga yang tinggal di dekat saat mayat tersebut ditemukan.
Saudara Maldonado, Sergio, didampingi pacar Maldonado, Andrea Antico, mengaku tak pecaya pada siapapun.
Sebelumnya, Maldonado telah melakukan perjalanan dari rumahnya di kota La Plata, dekat Buenos Aires, untuk mendukung perjuangan komunitas Mapuche.
Komunitas Mapuche menuntut pembebasan pemimpin mereka, Jones huala, yang menghadapi ekstradisi ke Chile.
(Baca juga: Baru Berusia 1 Bulan, Putri Mungil Acha Septriasa Sudah Bikin Jatuh Hati Karena Matanya!)
Jones Huala kena tuduhan terorisme terkait sengketa tanah di sisi perbatasan.
Kamis (19/10/2017) Huala menulis twit bernada sinis.
"Maldonado memiliki kartu identitas di sakunya karena dia berpikir untuk memilih pada hari minggu."
Pengacara keluarga Maldonado, Veronica Heredia, mengatakan bahwa temuan mayat tersebut tak masuk akal.
Bagaimana bisa Maldonado di temukan di sungai sementara terakhir kali dia terlihat tak di dekat sana?
Atas kejadian ini, Presiden Mauricio Macri telah menawarkan hadiah sebesar 27 ribu dolar untuk informasi tentang hilangnya Maldonado.
Akan tetapi, sejumlah pihak justru meyakini ada pihak berwenang terlibat dalam menutupi kasus ini.
Presiden Argentina tersebut dikritik karena terlalu bersahabat dengan Amerika Serikat (AS) dan sejumlah korporat asing yang ingin mengeksploitasi Argentina.
(Baca juga: Kasihan Sekali, Ibunya Tewas Kena Bom dalam Mobil, Pemuda Ini Tolak Uang Puluhan Juta dan Malah Bilang. . . .)
Kembali dikutip dari Sputnik, kuat dugaan bahwa Maldonado diciduk dari komunitas Mapuche saat berada di Cushamen, di Provinsi Chubut.
Huala kemudian kembali menulis twit bernada mengejek.
"Jika Nisman membersihkan kamar mandinya sendiri setelah menembak dirinya, mengapa Maldonado tak bisa berjalan sepanjang 300 meter meski sudah mati?"
Alberto Nisman adalah seorang jaksa yang ditemukan di kamar mandinya dalam kondisi tewas dengan genangan darah.
(Baca juga: Sistem Pada Otak Robot Makin Otonom, Benarkah Manusia Akan Jadi Rongsokan di Masa Depan?)
Nisman tewas beberapa jam sebelum memberi kesaksian kepada Kongres Argentina, mengani penyelidikannya atas pemboman sebuah pusat komunitas Yahudi di Buenos Aires pada tahun 1994 yang menewaskan 85 orang.
Beberapa hari sebelumnya, dia mengeluarkan sebuah laporan yang intinya mengecam Pemerintah Argentina.
(Baca juga: Perhatikan Lingkaran Merah, Lukisan Legendaris Simpan Rahasia Mencengangkan, Apakah Ini Pertanda Dari . . . )
Sebagian besar tanah di sekitar Cushamen kini dimiliki oleh perusahaan pakaian Italia, Benetton.
Mereka menggunakan tanah ini untuk domba-domba hingga dapat menghasilkan wol bagi sejumlah perusahaan sweater.
Kemudian komoditas ini akan dijual di toko-toko mahal di Eropa dan di seluruh dunia.(*)