Find Us On Social Media :

Besar Kemungkinan Kamu Punya Alamat IP yang Sama dengan Seorang Teroris atau Pedofil

By Ahmad Rifai, Minggu, 22 Oktober 2017 | 00:48 WIB

Ilustrasi | The Irish Times

Jadi, "Ini bukan cerita yang bagus."

"IPv6 telah tersedia selama 4 tahun."

(Baca juga: Seleb Terpopuler: Putri Nana Mirdad Terekspos, Heboh Jane Shalimar Tertawai Orang Putus Sampai Nagita Slavina Dibilang Gendut!)

Keputusan bisnis bikin kacau dan mengancam keselamatan sejumlah orang.

Tentu kemudian diperlukan sebuah UU baru.

"Kita membutuhkan Uni Eropa untuk mengatakan kepada setiap orang bahwa IPv6 akan digunakan pada tahun 2021."

Dengan begini, akan ada dorongan untuk berubah.

(Baca juga: Didi Mahardika dan Vanessa Angel Putus Ternyata Juga Karena Ini... )

Bahkan, akan lebih baik bila Tiongkok, Russia, Uni Eropa, serta Amerika Serikat (AS) berkumpul dan mendukung IPv6.

"Selama ini, organisasi kriminal dan teroris memiliki tingkat anonimitas tinggi."

"Kita tak dapat mengikat sebuah alamat IP kepada individu atau organisasi tertentu."

Inilah faktor utama yang menghambat para penyidik yang mencoba mengidentifikasi jaringan teroris dan pedofil.

(Baca juga: Dikira Pilih Kasih Karena Sering Tampilin Foto Anak dari Andhika Pratama Saja, Ussy Sulistiawaty Geram dan Bilang Hal Ini ke Para Busuk Hati!)

"Ini sngat menyita waktu dan kita kehilangan banyak waktu dalam ketidakpastian."

Kembali dikutip dari Sputnik, Direktur Eksekutif Europol, Rob Wainwright, bilang begini.

Adanya, "Teknologi CGN justru menciptakan kesenjangan kemampuan onlie yang serius dalam upaya penegakan hukum guna menyelidiki dan menangani kejahatan."(*)