Grid.ID - Kita memang tidak tahu apa yang menimpa kita dalam beberapa jam ke depan.
Di menit ini kita sedang hidup dengan baik-baik saja, tapi siapa sangka, ke depannya akan ada petaka yang menerpa kita.
Itulah yang terjadi pada Syahroni (52), seorang pria yang tinggal di Kompleks Perumnas Desa Pelempang Jaya, Tanjung Pandan, Belitung.
Betapa tidak, hanya beberapa jam meninggalkan istrinya, ia sudah mendapat musibah mengerikan.
Sepulang dari pasar, Syahroni langsung syok begitu membuka pintu rumahnya.
Dikutip Grid.ID dari Pos Belitung, Syahroni menemukan istrinya sudah dalam kondisi tergeletak tak bernyawa.
Yang lebih menyedihkan, istrinya itu tewas dalam kondisi tak mengenakan celana.
Ia dipastikan diperkosa.
Saat ditemukan, korban terlentang dan hanya menggunakan baju kaos putih berlengan biru.
Bagian kepalanya sudah dipenuhi darah.
Saat peristiwa pembunuhan itu terjadi, Syahroni mengaku sedang melakukan aktivitas sehari-hari, yakni berdagang di pasar.
Syahroni adalah seorang pedagang sapi di Pasar Tanjungpandan.
Syahroni pun mengungkapkan firasat aneh di hari itu.
Menurut dia, istrinya biasanya menemani berdagang di pasar.
"Aneh memang dia hari ini, biasanya ke pasar setiap hari. Tapi hari ini tidak ada, dan aku telpon jam 10 lewat tadi tidak di angkat, tahu-tahu sudah begini," kata Syahroni, Sabtu (21/10/2017).
Mengetahui korban sudah tergeletak, Syahroni langsung berlari ke depan rumah dan meminta bantuan kepada tetangga sekitar.
"Langsung aku lari keluar, minta tolong sama tetangga - tetangga sekitar. Aku juga tidak tau kenapa seperti ini, tidak tau apa salah istri aku," ujarnya.
Sadis
Ernawati ditemukan dalam kondisi bersimbah darah.
Dia mengalami luka di bagian kepala dan leher.
Selain itu terdapat luka memar di bagian hidung dan muka.
Sedangkan di dalam mulut korban ditemukan kain putih, untuk menyumpal mulut korban
Diduga luka tersebut, akibat pukulan dari pelaku yang hingga kini masih dalam pencarian polisi. Sementara. dikutip Grid.ID dari Kompas.com, Kepala Bidang Humas Polda Kepulauan Bangka Belitung, AKBP Abdul Munim, mengatakan, pelaku membawa sejumlah barang berharga seperti ponsel dan perhiasan.
Pelaku menyelinap masuk ke rumah, kemudian memukul kepala korban menggunakan kapak.
Ketika korban dalam kondisi terluka, kata Munim, pelaku membekap mulut korban dan memperkosanya.
Kemudian barang-barang berharga atau perhiasan korban dibawa kabur oleh pelaku.
Korban ditemukan dalam kondisi terbaring di lantai dengan luka di kepala serta sebagian pakaian terbuka.
Tak sampai sehari, kasus ini pun terkuak.
Pelaku bernama Cecep, warga Tanjungpandan, Belitung.
"Pelaku Cc (Cecep) dilumpuhkan karena membahayakan petugas," ujar A Munim. (*)