Namun saat itu, proses kelahirannya cukup sulit, Ia pun kemudian menghubungi petugas kesehatan hewan dan dokter hewan untuk membantu proses kelahiran.
"Waktu itu posisi kaki yang keluar terlebih dahulu, namun setelah saya tarik-tarik tetapi kok tidak keluar-keluar, seperti agak tersangkut, langsung saya menghubungi petugas kesehatan hewan untuk membantu," ujar Sugiyat, Sabtu (21/10/2017).
Tak beberapa lama, dokter beserta petugas kesehatan hewan datang untuk membantu proses kelahiran sapi.
Mulanya tak didapati keanehan apapun, anak sapi lahir dalam keadaan sehat, namun tak disangka usai diperhatikan kembali, bentuknya lain dari anak sapi biasa.
Dirinya kaget melihat anak sapi yang baru saja dilahirkan, memiliki dua moncong beserta mulut, seperti ada dua kepala dalam satu tubuh. Begitu pun orang-orang yang membantu proses kelahiran.
"Saya tak pernah mengalami firasat atau mimpi, kok bisa bentuk anak sapi seperti ini," ujarnya.
Sugiyat kemudian membersihkan anak sapi tersebut. Anak sapi dalam kondisi yang baik dan sehat, namun tidak dapat berdiri dan hanya terbaring di kandang berukuran 3x4 meter tersebut.
Saat makan, anak sapi harus disuapi karena tidak dapat menyusu ke induk sapi. Sugiyat menyuapi anak sapi menggunakan dot, setelah susunya diperas dari induknya.
"Setiap dua jam sekali, saya memeraskan susu dari sang induk dan disusukan ke anak sapi tersebut melalui dot, satu per satu mulutnya di kasih susu," ujarnya.
Dirinya pun memberitahukan kondisi sapi berkepala dua ini kepada Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul untuk diberikan tindakan lebih lanjut. "Kami sudah lapor ke dinas, semoga segera ada tindakan," ujarnya.