Laporan Reporter Grid.ID, Afif Khoirul Muttaqin
Grid.ID - Momen penuh haru bercampur sedih sorang ibu melahirkan bayi kembar.
Dilansir Grid.ID dari Newsner beberapa saat setelah seorang ibu bernama Sarah melahirkan anak kembarnya yang baru saja.
Hal itu membuatnya tidak bisa menahan momen penuh emosiaonal saat melihat bayinya yang ada di depannya.
Tidak lama kemudian seluruh ruangan menyadari bahwa ada sesuatu yang luar biasa dan tidak biasa terjadi pada anak ini.
( BACA : Menggemaskan Sekali Si Mata Belo Shakila Azzahra, Anak Artis yang Wajahnya Jiplakan Ibunya Banget! )
Ketika Sarah dan suaminya Bill Thistlethwaite mengetahui bahwa mereka mempunyai bayi kembar mereka sangat gembira.
Tapi kegembiraan itu seketika hilang bercampur dengan perasaan khawatir saat dokter menemukan bahwa anak-anak tersebut disebut kembar monokorika.
Ini berarti bahwa bayi kembar identik dari satu telur yang sama dan berbagi plasenta dan kantong amnion yang sama.
Kehamilan seperti ini bisa sangat berisiko, Sarah dirawat di rumah sakit dalam 57 hari sebelum si kembar dikeluarkan melalui operasi caesar.
( BACA : Surat Cinta Prajurit Perang Dunia Pertama Ini, Ajak Kamu Rasakan Romantisme 101 Tahun Lalu.. )
Sarah dan Bill sudah memiliki seorang putra dan sangat senang memiliki dua adik perempuan.
Dua hari ketika itu sebelum Hari Ibu, akhirnya gadis-gadis itu keluar dan melihat dunia.
Gadis-gadis itu lahir hanya selang 46 detik di antara setiap kelahirannya dan keduanya sehat dan baik.
Begitu gadis-gadis itu keluar, para dokter mengendong mereka sehingga ibu mereka bisa melihatnya.
( BACA : Pilu, 11 Fakta Pasutri yang Tewas Kecelakaan di Tanjakan Selarong: Kakak Korban Ungkap Firasat ini )
Dia hampir tidak percaya saat matanya melihat kedua gadis itu berpegangan tangan.
"Hatiku meleleh," kata Sarah kepada "Bahkan suami saya menangis matanya saya tidak tahu siapa pun di ruangan itu memiliki mata kering."
Sudah tiga tahun sejak Jenna dan Jillian lahir hari ini, dua gadis kecil yang hidup mulai mengembangkan kepribadian mereka sendiri tapi mereka masih memiliki satu kesamaan: mereka suka berpegangan tangan.
Gadis-gadis suka bersama dan tidak pernah mau melakukan apapun tanpa satu sama lain.
(*)