Find Us On Social Media :

Lahir dari Rasa Tenang, Luthfi Madjid Pamerkan Koleksi Busana Bertajuk Ode to The Earth di Runway Jakarta Fashion Week 2018

By Ridho Nugroho , Senin, 23 Oktober 2017 | 17:21 WIB

Tajuk Ode to The Earth sengaja dipilih oleh desainer Lutfhi Majid di Jakarta Fashion Week 2018.

Laporan Wartawan Grid.ID, Dinda Tiara Alfianti

Grid.ID - Setelah dua puluh tahun bermukim di New York, perancang busana Luthfi Madjid akan kembali menghabiskan waktu setahun ke depan untuk berkarya di Indonesia.

Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam memamerkan koleksi rancangannya di pagelaran busana Jakarta Fashion Week 2018, pada hari Minggu (22/10), yang digelar di Senayan City, Jakarta.

Luthfi memilih busana siap pakai dalam mengekspresikan gagasan modenya di bawah label Avenue A yang berkarakter modern urban dan mempunyai gaya sendiri.

(Busana Batik Modern Siap Pakai dari 11 Desainer di Fashion Show Kembang Kudus-Fashion First 4th Anniversary)

Avenue A digolongkan ke dalam rancangan yang mengandalkan kekuatan konstruksi pakaian, teknik jahit, serta detail sebut saja layering dan sama sekali meninggalkan unsur dekoratif seperti payet, renda, manik, dan kristal dalam desain.

Pilihan rancangan siap pakai beranjak dari keinginan Luthfi untuk memberikan rasa nyaman dalam berpakaian di tengah kegiatan keseharian kaum urban.

Dua puluh lima set koleksi kapsul Ode to The Earth lahir dari rasa tenang dan diresapi sang perancang saat menikmati panorama keindahan alam dari balik jendela kamar kediamannya di Bandung.

(Cantik Banget! Setelah Lama 'Menghilang', Ternyata Ini Busana Pertama yang Kate Middleton Kenakan di Depan Publik saat Hamil Anak Ketiganya)

"Bukan hanya warna alam seperti warna tanah, indigo, hijau, biru, putih tetapi bentuk organis benda di alam seperti lekuk, gelembung, juga merangsang indra dan menjadi unsur yang saya masukkan ke dalam koleksi Ode to The Earth," jelas Luthfi tentang inspirasinya.

Luthfi sendiri menggolongkan busana koleskinya masuk ke dalam Gender Bender, yang artinya tak lain dengan unisex, dengan membuat pakaiannya bisa dikenakan oleh semua jenis kelamin, dengan rentang usia yang luas.

Karena itu, para model laki-laki dan perempuan berjalan mengenakan pakaian bersiluet yang sama, berbahan chambray, katun, denim, khaki, dan organza.