Uzun mengatakan, "Saya hidup malam ini itu adalah kemauan saya sendiri. Saya tidak ingin orang-orang yang membuat saya melakukan hal ini datang ke pemakaman saya."
Ternyata saat pertunangan putrinya, Uzun merasa tidak ada yang memperlakukannya seperti laki-laki.
Tidak ada yang bertanya tentang dirinya.
(Baca: Kisah Bapak Yayat, Berjualan Mainan dengan Sepeda Kayuh, Menangis, Berjuang untuk Hidupnya)
Ayah mertuanya menggantikan dia untuk menyetujui pernikahan anak perempuannya.
"Tidak ada yang bilang ayah gadis ini masih hidup. Meskipun saya menunggu anak perempuan dan keluarga saya mengatakan kepada saya, 'Ayo, ikutlah bersama kami'," kata Uzun.
Istrinya menjelaskan bahwa mereka tidak sempat membuat kunjungan pribadi ke rumah Uzun.
Ia juga sempat berkata, "Mungkin beberapa dari Anda akan menyebut ini sebuah pertunjukan. Saya tidak ingin orang lain mengalami hal ini yang saya alami ini."
Selama ia memberikan kata-kata terakhir secara live di Facebook, teman dan kerabatnya yang mengirimkan komentar meminta Uzun agar tidak bunuh diri.
Namun Uzun tidak mengindahkan dan tetap menembak kepalanya.
Keluarganya pun bergegas ke rumah untuk menemukan mayatnya.
Polisi sedang melakukan penyelidikan.
Sementara itu jenazah Uzun di bawa ke rumah sakit untuk diotopsi.(*)