Laporan Wartawan Grid.ID, Adrie P. Saputra
Grid.ID - Penyidik Polres Palangkaraya akhirnya menetapkan Mulia alias Yaya (40), sebagai tersangka kasus kekerasan yang menyebabkan tewasnya Dwi Anggraini, siswi kelas 2 SMP di Palangkaraya.
Mirisnya tersangka Yaya merupakan ibu kandung dari Dwi.
Dikutip Grid.ID dari Facebook Yuni Rusmini, Kasat Reskrim Polres Palangkaraya, AKP Ismanto mengatakan, penetapan tersangka tersebut berdasarkan hasil keterangan dari para saksi serta hasil otopsi dari dokter forensik Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya.
“Ibu kandung korban, yang berinisial M, telah terbukti melakukan kekerasan terhadap putrinya, dengan cara memukul beberapa bagian tubuh, serta mencekik leher, hingga putrinya tewas."
"Kami juga akan terus meminta keterangan para saksi untuk bisa mengembangkan kasus ini, apakah nanti ada keterlibatan pihak lain dalam kasus kekerasan terhadap anak ini,"kata Ismanto, Rabu (25/10/2017).
Menurut Ismanto, M telah menjalani pemeriksaan kejiwaan oleh ahli kejiwaan.
Hasilnya kondisi ibu kandung korban tersebut dalam keadaan sehat.
Sehingga pihak kepolisian bisa mengembangkan kasus kematian Dwi dengan melakukan pemeriksaan terhadap M.
Sementara hasil otopsi yang dilakukan oleh Tim Dokter Forensik Rumah Sakit Doris Sylvanus, yang diterima oleh Satreskrim Polres Palangkaraya, menyatakan bahwa terdapat luka memar di beberapa bagian tubuh Dwi Anggraini.
Kemudian terdapat juga luka cukup serius, pada bagian leher korban, akibat dari cekikan, yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Untuk kepentingan penyidikan, M ditahan disel tahanan Polres Palangkaraya.
Tersangka diancam dengan hukuman hingga 20 tahun penjara.
Jenazah Dwi Anggraini siswi SMP N 9 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (24/10/2017) pagi, yang tewas dianiaya dimakamkan di pekuburan Muslimin di Jalan Tjilik Riwut km 12 arah Palangkaraya-Kasongan.
Seluruh sanak keluarga korban termasuk teman dan guru disekolahnya datang untuk ikut dalam pemakaman tersebut.
Lokasi pemakaman tak jauh dari rumahnya di Jalan Tjilik Riwut km 9.
Di saat semua pelayat sedang sibuk mempersiapkan pemakaman jenazah, tiba-tiba datang Mulia alias Yaya, Ibu kandung korban yang diduga sebagai pelaku penganiaya anaknya hingga tewas.
(BACA : Sadar Akan Tubuhnya, Via Vallen Tetap Bangga Miliki Fisik Seperti ini, Lah Ada Apa?)
Saat itu Yaya datang dengan pengawalan pihak kepolisian untuk melihat pemakaman anak keduanya tersebut.
Yaya datang mengenakan jaket hitam berjibab loreng macan dan celana panjang.
Saat Yaya datang, perhatian pejiarah tidak lagi tertuju kepada jenazah korban.
Mereka malah melihat Yaya yang datang sambil menangis dengan pengawalan ketat polisi.
(BACA : Karyawati Bank BNI Tewas Akibat Ulah Jambret, Begini Kronologinya)
Entah kenapa, saat ibu korban sedang mendekat kearah jenazah tiba-tiba saja warga termasuk keluarga korban memaki-makinya.
Puncaknya, seorang pria yang juga anggota keluarga, sempat melayangkan "bogem mentah" ke bagian kepala Yaya, hingga dia menangis.
Pukulan tersebut tepat mengenai bagian kepala ibu korban.
Polisi yang berusaha menjaga spontan berusaha mengamankan Yaya dari pukulan berikutnya yang hampir saja kembali mengenainya. (*)