Laporan Wartawan Grid.ID, Arif B Setyanto
Grid.ID - Motif pembunuhan memang sangat bermacam-macam.
Seperti mutilasi, atau membuang mayat korban ke tempat yang tersembunyi.
Hal tersebut dilakukan untuk menyembunyikan jejak yang ada.
Nah, hal ini seperti kasus pembunuhan yang ada di Geluran, Sidoarjo, Jawa Timur.
(BACA : Ini Komentar Akun Hanna Anisa Setelah Video Mesumnya Tersebar, Miris! )
Tim Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim menguak pembunuhan sadis ini.
Terkuaknya pembunuhan sadis setelah tim yang dipimpin Kasubdit III Jatanras AKBP Boby Paludin Tambunan menemukan sosok mayat tanpa identitas di dalam sumur tua dengan kondisi dibeton.
Dilansir dari Surya.co.id berikut Grid.ID rangkum 4 fakta pembunuhan sadis yang terkuak di Sidoarjo ini
1. Awal Terkuak
(BACA : 7 Foto Premium Hanna Anisa, Si Cantik yang Namannya Lagi Viral, Bikin Para Pria Menelan Ludah! )
Terkuaknya kasus pembunuhan ini berawal dari informasi masyarakat.
Setelah mendapat informasi, lalu diselidiki penyidik Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim.
Dari informasi yang berkembang, akhirnya muncul informasi lain jika ada pembunuhan di sekitar Geluran, Sidoarjo.
2. Jasad jadi tuang
Setelah mendapatkan informasi dari masyarakat.
(BACA : Peluk Ariel Noah di Depan Suami, Mantan Artis Cilik Ini Habis Dihujat )
Tim penyelidik melakukan pencarian.
Petugas curiga dengan lahan kosong yang ada di sebelah barat rumah makan siap saji di Jalan raya Geluran.
Melihat ada sumur yang dibeton, kecurigaan petugas semakin tinggi.
Setelah itu dibongkarlah sumur tersebut.
Ternyata di dalam sumur itu ditemukan tulang belulang.
Ada tengkorak, tulang paha, betis, jari tangan dan kaki.
Tak hanya itu, petugas juga temukan celana panjang dan kaos yang dipakai korban.
3. Sumur untuk menghilangkan jejak
Sumur yang digunakan untuk menmbuang korban pembunuhan sadis itu berkedalaman 3,5 meter dan memiliki diameter 60 cm
(BACA : Gini Momen Terakhir Karyawati BNI Bersama Sang Anak Sebelum Tewas Melawan Begal, Lihat Videonya )
Petugas membutuhkan waktu 3 jam untuk melakukan penggalian di dalam sumur yang berisi mayat korban.
Namun, sebelum menemukan mayat polisi terlebih dahulu harus menyingkirkan bongkahan bangunan yang menghalangi mayat itu.
AKBP Boby Paludin Tambunan yang memimpin kasus ini mengatakan pelaku menggunakan sumur ini untuk menghilangkan jejak.
Booby menambahkan pelaku juga pandai karena setelah membuang korban, pelaku menutup sumurnya dengan beton kemudian dicor.
Hal itu dilakukan agar tidak memunculkan bau yang tidak sedap.
Bobby juga sampai geleng-geleng kepala mengetahui motif pelaku.
4. kasus yang rumit
Pembunuhan ini adalah salah satu kasus yang rumit.
Untuk menguak pembunuhan ini, polisi harus bekerja lebih.
Dari informasi yang berkembang, akhirnya muncul informasi lain jika ada pembunuhan yang sudah berlangsung 2 tahun lalu.
AKBP Boby mengakui untuk menguak lokasinya saja, tim yang dilibatkan harus berjibaku di lapangan.
Karena dimana dan siapa yang dibunuh sangat rumit.
Bahkan, sampai sekarang polisi masih mencari dalang pembunuhan ini. (*)