Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai
Grid.ID - Kebakaran mengerikan terjadi di sebuah gudang pabrik petasan dan kembang api.
Kejadian memilukan ini terjadi hari kamis (26/10/.2017) sekitar jam 9 pagi.
Puluhan korban tewas secara mengenaskan.
Sejumlah orang begitu ngeri dengan kejadian mati sia-sia yang terjadi di PT Panca Buana Cahaya Sukses.
(Baca juga: Ini Komentar Akun Hanna Anisa Setelah Video Mesumnya Tersebar, Miris!)
Lokasi gudang pabrik ini dekat SMPN 1 Kosambi, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Dikutip wartawan Grid.ID dari Warta Kota, Kapolsek Teluk Naga bilang begini.
"Lokasi yang terbakar merupakan gudang pabrik petasan dan kembang api," ungkap AKP Fredy Yuda Satria.
Hingga saat berita ini diturunkan, Kapolsek Teluk Naga mengatakan ada sekitar 23 orang yang tewas.
(Baca juga: 7 Foto Premium Hanna Anisa, Si Cantik yang Namannya Lagi Viral, Bikin Para Pria Menelan Ludah!)
Api akhirnya berhasil dipadamkan sekitar jam 12 siang.
Menindak hal ini, polisi segera melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban yang ada di TKP.
Mengejutkan, sejumlah korban yang tewas ternyata sulit dikenali.
Ini diakibatkan luka bakar yang mengerubungi sekujur tubuh.
Sejumlah korban segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur guna diidentifikasi lebih lanjut.
Menyikapi kejadian ini, Kapolres Metro Tanggerang, Kombes Harry Kurniawan, bilang begini saat diwawancarai oleh Kompas TV.
Korban meninggal hingga kini masih didata.
Sulit untuk mengenali satu per satu korban.
(Baca juga: Adegan Dramatis, Gudang Mercon Terbakar di Tanggerang, Warga Jebol Tembok Demi Selamatkan Karyawan)
Berikut 5 Fakta Gudang Pabrik Petasan Terbakar yang Perlu diketahui lebih lanjut.
1. Ada 103 Karyawan
Ungkap Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Nico Afinta, ada 103 karyawan yang bekerja pada hari kamis (26/10/2017) jam 9 pagi.
Hingga berita ini diturunkan ada 43 orang yang dirawat di rumah sakit terdekat.
"Dari keterangan Ester, karyawan di sini, pegawai ada 103 orang yang bekerja di gudang ini."
"Setelah melakukan pengecekan di rumah sakit, terdata ada 43 orang, sisanya masih dicari."
2. Baru Beroperasi 2 Bulan
Ternyata Gudang kembang api yang terbakar baru beroperasi selama 2 bulan.
TKP kebakaran berada di Kompleks Pergudangan 99 di Jalan Raya Salembarang, Cengklong, Kosambi, Kota Tanggerang, Banten.
3. Identitas Pemilik Pabrik
Dikonfirmasi dari Warta Kota, Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono, bilang seperti ini.
PT Panca Buana Cahaya Sukses bergerak di bidang pembuatan kembang api kawat.
Pemilik pabrik ini adalah Indra Liyono, usia 40 tahun.
Indra adalah warga Kalideres, Jakarta Barat.
4. Terdengar Ledakan Sebelum Terbakar
Sebelum terbakar, terdengar suara ledakan yang menyebabkan atap bangunan jebol.
Tak hanya itu, ini menimbulkan kobaran api hingga terjadi kebakaran yang menawaskan sejumlah karyawan.
Warga sekitar panik saat insiden tersebut berlangsung.
Sebab, terdengar ledakan keras saat kepulan asap mulai terlihat.
Saat itu pula api mulai membesar dan melahap seluruh yang ada di gudang.
5. Dekat Sebuah Sekolah
Kembali dikutip dari Warta Kota, sejumlah warga sekitar sempat berteriak-teriak.
Gudang yang terbakar ternyata sangat dekat dengan SMPN 1 Kosambi.
"Semuanya pada panik," ungkap Indra.
"Malah ada guru dan siswa yang lompat keluar pagar dibantu warga lainnya."
(Baca juga: Nggak Nyangka! Nenek Ayu Ting Ting Ternyata Awet Muda, Netizen: Cantikan Neneknya!)
Sejumlah korban yang merasa kehilangan, dapat datang ke RS Polri.
Tempat kebakaran ini sebanarnya adalah gudang mercon milik PT Panca Buana.
Pihak pemadam kebakaran baru tiba sekitar jam setengah 11 pagi.
Kembali dikutip dari Warta Kota, ada 11 mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan.
(Baca juga: Karyawati Bank BNI Tewas Akibat Ulah Jambret, Begini Kronologinya)
Mengejutkan, ternyata saat kebakaran gerbang masih terkunci.
Sungguh beruntung, warga setempat sempat membobol tembok gudang untuk selamatkan para karyawan yang terjebak di dalam.
Setelah api berhasil dipadamkan, kelurga yang jadi korban kelimpungan mencari kekasih atau saudara mereka.
Bolak-balik rumah sakit didatangi.
(Baca juga: Ya Ampun, Teriak-Teriak dalam Penjara, Begini Kondisi Jessica Kumala Wongso Sekarang!)
Mereka menanyakan di mana keberadaan anggota keluarganya.
Kembali dikutip dari Warta Kota, RSUD Kabupaten Tanggerang dipenuhi oleh sejumlah keluarga korban.
Awan kesedihan bergentayangan di pikiran mereka.
Sejumlah staf rumah sakit terlihat sibuk.
Pihak RSUD memberi data siapa saja korban yang telah dibawa ke sini.
"Saya dari pagi cari istri belum ketemu," ujar Dodo saat ditemui oleh Warta Kota di rumah sakit.
Dodo adalah suami dari Saamah yang turut jadi korban dalam insiden kebakaran tersebut.
"Istri saya kerja di situ, ngepakin barang."
(Baca juga: Ibu Membunuh Anak Kandungnya Sendiri, Setelah Itu Dia Menangis di Pemakaman Anaknya)
Warga lainnya, Semi juga terlihat mendatangi rumah sakit.
Dia mencari keberadaan adiknya yang juga jadi korban.
"Adik saya Nurhayati."
"Tadi saya cari-cari dan dapat informasi kalau dibawa ke sini."
(Baca juga: 7 Foto Premium Hanna Anisa, Si Cantik yang Namannya Lagi Viral, Bikin Para Pria Menelan Ludah!)
Cerita Karyawan Pabrik Mercon yang Berhenti Sehari Sebelum Gudang Meledak
Grid.ID - Bersyukurnya Bu Mumun berhenti pada hari pertama dia masuk kerja di gudang mercon milik PT Panca Buana Cahaya Sukses.
Dia masuk sebagai karyawan pada Rabu (25/10/2017) pagi, berhenti pada sore harinya.
Kepada KompasTV, Mumun menceritakan hari pertama yang sekaligus hari terakhirnya di gudang mercon tersebut.
Dia mengaku masuk pada pukul 08.00, tanpa diminta surat lamaran.
(Baca juga: Tuhan Akan Diciptakan oleh Sejumlah Pakar Teknologi, Sang Juru Selamat atau Sedang Memanggil Iblis?)
"Awalnya senang, karena pas pagi mesinnya tidak dinyalain. Hening. Saya pikir, wah betah nih," cerita Mumun.
Namun, ketenangannya mulai terganggu ketika mesin mulai dinyalakan sekitar pukul 13.00. Menurut dia, suara mesin sangat keras. Udara di dalam gudang pun menjadi panas dan pengap.
"Setengah tiga kepala saya pusing. Saya mau mengundurkan diri ke mandor yang suami istri itu. Saya pulang," ucap dia.
Menurut Mumun, di dalam gudang itu dipenuhi dengan mesin-mesin yang jarak satu sama lain sangat rapat. Selain mesin, ada meja-meja juga.
"Makanya orang enggak bisa keluar karena kepepet mesin-mesin dan meja-meja," kata dia.
Kamis (26/10/2017) siang tadi, Mumun mengaku mendapat kabar bahwa gudang tempatnya bekerja kemarin terbakar.
Tak percaya, dia bergegas menumpang ojek menuju gudang yang terletak di kawasan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten.
"Ternyata benar, itu teman-teman saya," ucap dia.
Mumun bercerita bahwa karyawan gudang tersebut tidak hanya ada orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Bahkan, teman kerja semejanya lulusan SD.
"Karyawannya banyak, seratus lebih. Kebanyakan anak usia SD yang baru lulus SD, SMP, abege, lulus SMA , ibu-ibu juga banyak," ujar Mumun.
Dari ledakan gudang tersebut, tercatat 47 orang meninggal dunia, sisanya mengalami luka bakar.
Saat ini, korban meninggal dibawa ke RS Polri untuk diketahui identitasnya.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah pernah tayang di Kompas dengan judul Cerita Karyawan Pabrik Mercon yang Berhenti Sehari Sebelum Gudang Meledak.