Find Us On Social Media :

Bukan Sulap Bukan Sihir, Mobil Toyota ini Berbahan Bakar Air, Seperti ini Prosesnya!

By Kama, Jumat, 27 Oktober 2017 | 18:13 WIB

Toyota Mirai yang menggunakan bahan bakar hidrogen atau air

Laporan Wartawan Grid.ID, Agus Sulistriyono

Grid.ID - Tentu saja ini bukan bahan bakar air seperti yang pernah heboh di Indonesia pada 2007 silam.

Waktu itu tanah air gempar atas penemuan bahan bakar 'jelmaan' air laut dari Nganjuk bernama Blue Energy.

Tak lama kemudian dari Yogyakarta mengumumkan dua penemuan yang mirip yaitu Banyu Geni yang dikembangkan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dan Bahan Bakar Nusantara karya BWK Adjikusumo.

(BACA: Toyota Kijang Generasi 4 Dapat Sebutan Kijang Kapsul, Hadir Jadi Penanda Perkembangan Kendaraan Keluarga Indonesia)

Ketiga jenis bahan bakar tadi mengklaim bersumber dari air laut.

Melalui proses yang dirahasiakan, simsalabim air laut berubah jadi Premium, Pertamax, Solar bahkan Bensol.

Sayangnya, penemuan-penemuan tadi berakhir kurang baik dan terbukti hanyalah hoax semata.

Padahal, air sebagai bahan bakar mobil memang nyata adanya.

Tapi ada prosesnya, tidak serta merta disulap menjadi cairan berkualitas Premium atau Solar, lantas dimasukkan ke tangki mobil.

Bahan Bakar Hydrogen

Air yang melimpah di alam semesta bisa dijadikan bahan bakar mobil, seperti yang sudah dikembangkan oleh Toyota Motor Corporation (TMC), Jepang.

Masih dalam rangkaian Tokyo Motor Show 2017, Grid.ID beserta rombongan jurnalis negara-negara lain diajak menyambangi pusat pengolahan air menjadi bahan bakar, Yokohama City Wind Power Plan (Hama Wing).

(BACA: Ternyata Begini Wajah Pedangdut Nella Kharisma Tanpa Make Up, Netizen: Bikin Pangling)

Air atau dalam istilah kimianya H2O yang sudah melalui proses elektrolisis berubah menjadi H2 atau hydrogen (hidrogen).

Nah, hidrogen inilah yang digunakan sebagai bahan bakar mobil berteknologi fuel cell untuk menggerakkan motor listrik sehingga zero emission.

Jadi bukan air yang menjelma menjadi bensin untuk menghidupkan mobil yang masih berteknologi mesin bensin atau diesel (solar).

Mengapa saat ini mobil hidrogen yang sangat ramah lingkungan masih langka?

Karena selain dibutuhkan mobil berteknologi fuel cell, juga dibutuhkan infrastruktur yang besar untuk membangun kilang-kilang yang mengolah air menjadi hidrogen.

Infrastrukturnya terdiri dari sumber energi listrik terbarukan (kincir angin), penyimpan energi listrik, proses produksi hidrogen, tempat penyimpanan hidrogen sampai kendaraan khusus untuk mengirim hidrogen ke berbagai daerah.

Hama Wing berlokasi di pinggir pantai kota Yokohama dengan memanfaatkan angin menjadi energi listrik terbarukan (kincir angin).

(BACA: Ternyata Inilah Fungsi Kondisioner yang Tidak Kamu Tahu, Apa Saja ya?)

Hidrogen yang dihasilkan di Hama Wing untuk mengisi bahan bakar 12 forklift yang mampu bekerja 8 jam sehari.

Kiyotake Ise, President Advanced R&D and Engineering Company, TMC, dalam presentasinya mengatakan bahwa hidrogen dan fuel cell adalah bahan bakar dan telnologi mobil masa depan.

Toyota sudah meluncurkan mobil berbahan bakar hidrogen sejak 2014 silam bersamaan dengan ajang Los Angeles Auto Show. (*)