Find Us On Social Media :

Pemeran Video Mesum Samarinda Sudah Diperiksa Polisi, Tak Disangka Terungkap Fakta Mengejutkan ini

By Aditya Prasanda, Sabtu, 28 Oktober 2017 | 00:39 WIB

kolase

1. Memanggil Admin Medsos yang Menyebar Video Panas itu

Selain melakukan pemeriksaan terhadap dua pemeran video panas itu, kepolisian juga akan memanggil admin beberapa grup media sosial, tempat tersebarnya video berdurasi 5 menit itu.

"Kasus ini masih berkembang terus, admin grup tempat video itu tersebar juga akan kita panggil untuk dimintai keterangan," tuturnya.

Dia mengaskan, hingga saat ini pihaknya masih betpatokan terhadap satu video yang sudah tersebar luas, kendati beredar kabar terdapat beberapa video lainya yang juga telah tersebar.

"Kalau ada informasi tentang video lainya, silakan laporkan kepada kami, biar ditindaklanjuti," tegasnya.

Ngaku Kerja Sebagai PSK di Luar Negeri, Video Wanita Bertabur Emas ini Viral, Netizen: Hati-hati Rawan Dibegal

Untuk diketahui, jagat dunia maya dibuat heboh dengan tersebarnya video mesum itu di grup Line dan grup WhatsApp.

Dalam percakapan di chating grup grup tersebut, banyak yang mengatakan bahwa perempuan di video tersebut merupakan siswi SMA Negeri 1 Samarinda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Smansa.

Video yang mempertunjukan adegan layaknya pasangan suami istri itu diduga direkam dengan menggunakan kamera smartphone yang dilakukan oleh pria pada video tersebut.

Disaat yang bersamaan, muncul pula foto-foto wanita dalam video itu dengan menggunakan batik Smansa, pada percakapan di grup itu, serta foto lainya.

Polisi Amankan Pemilik Pabrik Mercon yang Meledak, Ini Pengakuan Warga Setempat Saat Ledakan Terjadi: Suara Pintu Digedor, dan Jeritan Minta Tolong Bikin Ngeri

2. Pihak SMA 1 Samarinda Menyangkal 

Pihak SMA Negeri 1 Samarinda mengaku tidak tahu menahu mengenai video tersebut, dan menyangkal wanita di video itu merupakan siswa sekolah tersebut.

"Saya tidak tahu sama sekali, kebetulan belum lihat juga videonya," ucap Muslimin, Humas SMA Negeri 1 Samarinda, Selasa (24/1/2017).

Lanjut dia menjelaskan, pihak sekolah tidak akan ikut campur maupun terlibat, ketika siswa tersebut sudah tidak aktif lagi sekolah, pihaknya akan bertindak jika siswa tersebut aktif sekolah, maupun masih berstatus pelajar di sekolah tersebut.

"Setahu saya tidak ada, kalau memang terbukti siswa di sini dan masih aktif, ada ketentuan dan langkah-langkah yang akan diambil sekolah. Apalagi yang sudah lulus tahun tahun lama kita tidak urusin lagi," tegasnya. (*)