Grid.ID - Tidur merupakan aktivitas yang diperlukan oleh manusia.
Dengan tidur atau istirahat, tubuh kita juga dapat kembali pulih dan siap melanjutkan aktivitas esok pagi.
Gagasan seseorang membutuhkan tidur malam selama delapan jam merupakan konvensi modern yang berujung pada rasa letih di pagi.
Setidaknya, begitulah kesimpulan seorang profesor bernama Jim Horne dari Loughborough University’s Sleep Research Centre.
“Manusia berevolusi dan begitu juga dengan gaya tidur.
Zaman sekarang, lebih disarankan untuk mendapatkan waktu tidur yang lebih fleksibel dan terfragmentasi.
Pembagian waktu tidur seperti tidur siang yang maksimal,” jabar Horne.
Menurut Horne, tidur siang selama 15 menit tetapi maksimal sama dengan tidur malam satu jam yang berkualitas.
(BACA : Ups Bikin Malu! Inilah Makeup Fail dari 5 Selebriti Hollywood, Ada Idolamu Nggak ya? )
Zaman dahulu, kata Horne, pembagian waktu tidur merupakan ritual yang lazim.
Pembagian waktu tidur yang dimaksud oleh Horne adalah meliputi tidur siang selama 15 menit, tidur dua jam sebelum waktu makan malam, dan sisanya tidur malam hingga pagi hari.
“Tidur menjelang tengah malam selama tiga hingga empat jam tanpa interupsi, lalu bangun untuk doa malam, dan lanjutkan tidur hingga pagi.
Pola tidur yang seperti ini efektif mengembalikan stamina tubuh untuk beraktivitas,” urainya.
Pola tidur malam yang direkomendasikan oleh Horne tidak mencapai delapan jam.
Namun, Horne mengatakan bahwa itu pun sudah cukup selama kualitas tidur Anda baik dan tidak terganggu.
Kemudian, Horne juga menjelaskan, rasa panik dan cemas karena terbangun setelah tengah malam sehingga kamu berpikir tidurmu tidak cukup, justru semakin membuat kamu lelah karena takut tidak bisa bangun pagi.
Kekhawatiran yang demikian, kata Horne, menjadi menambah beban otak yang seharusnya lebih santai serta rileks di waktu malam. (*)
( Kompas / Lusina )
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul "Tidur 8 Jam Sehari Sebabkan Tubuh Letih di Pagi Hari?"