Find Us On Social Media :

Menyamar Jadi Driver Ojek Online, Polisi Tangkap Artis Safitri Ditangkap Atas Penggunaan Narkoba

By Way, Senin, 30 Oktober 2017 | 02:52 WIB

Safitri ditangkap polisi

Laporan Wartawan Grid.ID, Menda Clara Florencia. 

Grid.ID – Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya menangkap artis figuran bernama Safitri Triesjaya Crespin alias Savhi Crespin alias SF, atas kepemilikan penggunaan narkoba jenis sabu.

"Tersangka SF yang diduga artis memesan narkotika jenis sabu dengan DPO inisial A dengan menggunakan modus melalui sms banking," ujar Kasubdit 1 Ditresnarkoba PMJ AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, ditemui Grid.ID di Ditresnarkoba Polda Metro Jaya, Minggu (29/10).

SF yang merupakan pemeran film 724 itu ditangkap bersama kekasihnya Canggih Putra Pratama Bin Yhon Rizal alias CG pada 23 Oktober 2017.

Peristiwa tersebut bermula saat seorang driver online bernama Harianto mendapatkan order tanpa aplikasi dari seseorang untuk mengatar paket ke daerah Moden Land Tangerang Kota.

(Baca :  Wah! Nggak kalah Sama ABG, Ternyata Begini Gaya Fashion Ashanty Saat Kuliah  )

Driver online tersebut diberikan imbalan sebesar Rp 300 ribu dari kawasan Tebet, Jakarta Selatan.

Harianto yang curiga kemudian melaporkan hal tersebut ke Dit Res Narkoba Polda Metro Jaya. 

Mendapati informasi tersebut, Polisi langsung membuka paket yang hendak dikirimkan tersebut.

Hasilnya diketahui berisi satu kotak jam merk Swiss Army yang berisi satu kantong plastik klip isi sabu seberat 0.5 gram dan satu buah cangklong.

(Baca : Panik Karena Terlanjur Salah Kirim Pesan WhatsApp? Tenang, Kini Kamu Bisa Menghapusnya Kok  )

Saat itu driver online kediaman ke dua tersangka di Modern Land, Tangerang Kota, curiga dengan bungkus yang diberikan. 

Karena curiga, driver ojek online tersebut mendatangi Polda Metro Jaya. 

"Supir ojek curiga datang ke Polda Metro dan menceritakan kecurigannya."

"Kami buka di dalam kotak ada bungkus rokok, cangklong dan sabu setengah gram. Yang menarik ini ojek online tanpa aplikasi ya disetop di jalan," imbuhnya.

Polisi lantas memeriksa isi paket yang dibungkus kantong paper bag dan positif berisi sabu dan cangklong.

Kemudian tim menimbang berat sabu tersebut dengan berat bruto 0.5 gram.

(Baca :  Kesal Diminta Iuran Pagar Sekolah dan Iuran Tak Jelas Lain? Tim Jokowi Ini Siap Melibasnya )

Polisi pun langsung bergerak dengan melakukan Control Delivery dengan menyamar sebagai driver ojek online menggantikan Harianto ke tempat tujuan. 

Setelah sampai di tempat tujuan, tim yang menyamar, langsung menghubungi orang yang hendak menerima paket tersebut yakni CG. 

Kemudian, polisi melakukan penggeledahan di kediaman CG dan ditemukan barang bukti dua bungkus kertas coklat berisi ganja dengan berat 86.54 gram, satu pack kertas papir, satu buah alat isap atas bong dan dua buah telepon genggam merk Iphone 7.

Polisi langsung melakukan interogasi dan mendapat informasi bahwa CG memperoleh barang haram tersebut dari kekasihnya SF yang kebetulan berada di kediamannya. 

(Baca : Takut Tidur Telanjang? Ternyata Berani Melakukannya Bisa Datangkan 5 Manfaat Ini  )

SF diketahui, memesan sabu dari temannya berinisial A dengan harga Rp 800 ribu untuk 0.5 gram.

Pembayaran dilakukan dengan metode transfer. 

Atas perbuatannya,  kedua pelaku dijerat dengan pasal 114 ayat 2 Subsider Pasal 115 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. (*)