"Jadi saya enggak punya kekhawatiran."
"Karena orang nonton si Doel bukan cuman pengin nonton si Doel doang."
"Makannya dalam Doel itu enggak ada peran utama."
"Kadang oplet pernah jadi peran utama. Dia mogok dan sebagainya," cerita panjang Rano.
Unsur budaya Betawi pun masih akan terasa dalam film tersebut nantinya, walaupun akan syuting di Belanda sekitar 70%.
"Saya bilang, kalau unsur Betawi kental ya, bukan berarti lenong."
"Tapi Doel tetap bicara budaya."
"Budaya itu bukan sekedar celana atau gimana. Tapi dari dialek, dari pemikiran juga budaya."
"Saya tidak akan cerita panjang."
"Untuk si Doel kecil akan ada di sinetron nanti."
"Dia sekolah di Belanda dan umur 15 tahun, SMU pindah ke Jakarta nah di sini akan benturan."
"Itu polanya yang sudah saya siapkan," tutup Rano. (*)