Studi yang digawangi oleh George Loewenstein ini menyimpulkan bahwa rasa tidak bahagia itu bisa jadi karena manipulasi ilmiah di otak wanita.
Sebab, banyak wanita yang dididik untuk menjadi sosok yang terhormat dan bisa menjaga diri.
Mereka diajarkan bahwa wanita yang sering melakukan bercinta adalah wanita tidak baik.
Alhasil, pemikiran itu terus tertanam hingga mereka menikah resmi dengan pasangan.
“Kemungkinan rasa tidak bahagia, mungkin terjadi karena niat berhubungan seks itu tak lagi berdasarkan keinginan bersama, tetapi lebih menjadi sebuah rutinitas,” ujar Loeweinstein mengenai studi yang dipublikasikan oleh Journal of Economic Behaviour & Organization tersebut. (*)
( Kompas / Lusina )
Artikel ini pernah tayang di kompas.com dengan judul "Sering Bercinta, Tidak Membuat Wanita Lebih Bahagia"