Find Us On Social Media :

Lihat Apa Yang Terjadi Pada Anjing Ini, Penuh Dengan Kotak Kotak Pada Tubuhnya

By Afif Khoirul M, Selasa, 31 Oktober 2017 | 01:19 WIB

Tubuh anjing ini penuh dengan kotak-kotak

Grid.ID - Anjing adalah sahabat manusia.

Namun masih saja ada orang yang mengonsumsi daging anjing.

Bukan hanya mengonsumsinya, namun terkadang ada pula manusia yang suka menyiksa anjing.

Dilansir reporter Grid.ID dari Newsner, ada beberapa orang yang memang harus dijauhkan dari hewan peliharaan.

( BACA : Kerap Jadi Tempat Esek-esek, Pemprov Tutup Alexis, Anies Ngomong Soal Moral, Gini Komentar Asosiasi Pengusaha Hiburan )

Seorang pria bernama Hayden Howard melihat ada yang tidak beres dengan anjingnya.

Anjing yang dinamai Jackson itu terlihat bentol-bentol pada tubuhnya.

Howard awalnya menyangka anjingnya terkena gigitan serangga.

Namun setelah memeriksanya lebih dekat Howard kaget bukan kepalang.

( BACA : Tidak Hanya Manusia yang Butuh Liburan, Mungkin Kurang Piknik Lihatlah Bagaimana Beruang Ini Bersenang-senang Dengan Keluarganya di Pantai, Lihat Videonya )

"Saya benar-benar terkejut, saya tidak tahu harus berpikir apa," kata Howard.

Rupanya, tubuh Jackson yang bentol-bentol itu berisi butiran peluru senapan angin.

Ketika menyadari bahwa Jackson telah ditembaki, dia membawanya langsung ke dokter hewan.

Ketika dokter hewan memeriksa Jackson, dia menemukan banyak peluru kecil yang bersarang di tubuhnya.

( BACA : Nokia 2 Diklaim Sebagai Ponsel Android Paling Murah, Cocok Nih Buat Millennial yang Pengin Ngirit )

"Ada yang di bawah kelopak matanya, satu di telinganya, satu di lututnya, peluru iti ada dimana-mana," kata Howard.

Ada begitu banyak sehingga dokter hewan harus mencukur hampir semua bulu Jackson untuk mengeluarkan peluru-peluru itu.

Dia telah ditembaki lebih dari 70 kali.

Diduga Jackson ditembaki dari sebuah halaman di dekat rumah Howard.

Namun pelaku belum tertangkap.

"Saya sangat berharap orang yang melukai Jackson menerima hukuman penjara yang panjang dan membayar harga untuk kejahatan mereka." pungkas Howard.

(*)