Find Us On Social Media :

Kisah Miris Keluarga di Pamekasan, Tinggal Dalam Gubuk Sempit Hingga Memilih Tidur Untuk Kurangi Rasa Lapar

By None, Rabu, 9 Januari 2019 | 11:47 WIB

Kisah Miris Keluarga di Pamekasan, Tinggal Dalam Gubuk Sempit Hingga Memilih Tidur Untuk Kurangi Rasa Lapar

Grid.ID - Kondisi keluarga Darwis (50) di Pamekasan sangatlah miris.

Ia dan keempat anaknya tinggal dalam sebuah gubuk berdinding bambu dan triplek berukuran 3x3 meter.

Ketika air Kali Semajid di Kelurahan Gladak Anyar meluap, rumah tersebut menjadi lokasi langganan banjir.

Baca Juga : Miris! Gamaliel GAC Bawa Pulang Segunung Sampah dari Pink Beach Labuan Bajo

Darwis enggan pindah dari tempat itu. Sebab, ia mengaku tidak punya tanah untuk membangun rumah.

Tanah yang ditempati saat ini, separuhnya milik warga yang berbelas kasihan kepada nasibnya.

Separuhnya lagi merupakan bantaran sungai.

Baca Juga : Kisah Miris Riyan, Bocah 15 Tahun Asal Kudus yang Putus Sekolah dan Memilih Untuk Berjualan Kue Gandos

Rabu (9/1/2019), saat Kompas.com mengunjungi rumahnya di RT 2 RW 6 Kelurahan Gladak Anyar, Darwis sedang tidur di atas kasur kusut tanpa ranjang.

Wajahnya pucat karena sedang tidak enak badan.

Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin.

Baca Juga : Miris! Demi Pembalut Para Siswi di Kenya Rela Lakukan Hubungan Badan, ini Alasannya

Anak bungsunya, Moh Rofi Mudarris (9) sedang tidak masuk sekolah.

Ia menunggui Darwis di rumahnya.

Tiga kakaknya, Boby Wahyudi (20), Anis Romadona (17), Nabila (15) sedang bekerja serabutan.

Baca Juga : Miris! Baru Sebulan Melahirkan, Wanita Muda Ditemukan Tewas Tergantung di Rumah Mertua

Ketiga-tiganya tidak melanjutkan sekolah ke tingkat SMA karena persoalan biaya.

Gubuk kecil itu masih disekat menjadi dua kamar.

Satu kamar ditempati Darwis dan Rofi. Satu kamar lagi ditempati Anis dan Nabila.

Baca Juga : Miris! Seorang Warga Jatinangor Sumedang Temukan Bayi yang Dibuang Oleh Orang Tuanya di Kandang Sapi

Sedangkan anak sulungnya, Boby memilih tidur di sofa bekas di emper rumah.

Lemari triplek bekas pemberian orang, disandarkan Darwis di emper rumah. Bagian bawahnya sudah terkikis rayap.

"Anak-anak sedang bekerja semua.

Baru sore mereka pulang sambil bawa makanan," ujar Darwis sambil merapikan kancing bajunya.

Baca Juga : Miris, Media Inggris Soroti Warga Indonesia yang Narsis dan Asyik Foto Selfie di Tengah Pilunya Bencana Tsunami Banten

Selama tidak bekerja, Darwis menggantungkan hidupnya kepada anak-anaknya.

Jika semuanya sedang tidak bekerja, semuanya pasrah kepada nasibnya masing-masing.

Bahkan, anak bungsu Darwis, memilih tidur untuk mengurangi rasa lapar.

Baca Juga : Kisah Miris Siti Qotimah, Tinggal di Rumah yang Tingginya Hanya Satu Meter dan Dihuni Oleh Sepuluh Orang

"Kalau saya lapar, kadang dibawa tidur biar tidak semakin lapar," kata Rofi sambil mengelap sepeda barunya hasil pemberian Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pamekasan.

Rofi mengaku, paling sering diajak makan di rumah temannya kalau sudah pulang sekolah.

Bagi Darwis, persoalan tempat tinggal bukan masalah penting.

Baca Juga : Miris, Presiden Negara Ini Terancam Digulingkan Rakyatnya Hanya Karena Naikkan Harga Roti Jadi Rp 900 Perak!

Anak-anaknya sudah terbiasa mandiri dalam keadaan miskin.

Apalagi, sejak ditinggal sang isteri dua tahun yang lalu.

Ada sesuatu yang bisa dimakan hari ini mereka syukuri.

Kalau tidak ada, mereka mencarinya.

Baca Juga : Miris dengan Kondisi Pantai Saat Ini, Mumuk Gomez Kampanyekan Cinta Lingkungan!

"Hidup saya seperti induk ayam dan anaknya. Kerja hari ini untuk makan hari ini," ungkap Darwis.

Jika ada tetangga Darwis rutin dapat bantuan beras miskin dari pemerintah, Darwis hanya mengelus dada.

Sebab mau berteriak minta bantuan ke pemerintah, dia merasa malu sehingga memilih diam.

Baca Juga : Terbaring Sakit di Bawah Tumpukan Seng, Kisah Miris Nenek Fatia Jadi Viral di Media Sosial

Rodak (50), pemilik tanah yang ditempati Darwis menceritakan, sudah puluhan tahun hidup Darwis sangat memprihatikan.

Sebagai tetangga dan sahabatnya, Rodak seringkali membantu Darwis. Darwis bukanlah sosok pemalas. Bahkan dia orang yang memiliki tanggung jawab dalam bekerja.

Baca Juga : Miris, Putri Jackie Chan Melangsungkan Pernikahan Tanpa Seizin Dirinya

Suatu waktu, Darwis mendapat pekerjaan mengurusi pembangunan rumah milik salah satu pejabat dinas pekerjaan umum Pemkab Pamekasan.

Pekerjaan itu membuat orang lain iri, sehingga Darwis difitnah.

Darwis harus lepas dari pekerjaannya.

Baca Juga : Miris! Pelaku Pembunuhan Mayat Dalam Drum Ternyata Sepasang Suami Istri dan Terancam Hukuman Mati

"Dia korban fitnah sehingga pekerjaannya sekarang serampangan. Saya kasihan sekali," kata Rodak.

Namun, Darwis mengaku sedikit lega ketika Dinas Sosial Kabupaten Pamekasan menjanjikan untuk memberikan bantuan kompresor kepadanya.

Kelak ketika alat itu datang, ia akan membuka bengkel tambal ban di trotoar pinggir jalan.

Pihaknya berharap, bantuan itu cepat diterimanya. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Cerita Keluarga Miskin di Pamekasan, Jika Terasa Lapar Dibawa Tidur"