Grid.ID - Waspadalah dengan kejahatan para pedofilia.
Awasi anak kita, jangan sampai mereka jadi korban selanjutnya.
Dilansir Grid.ID dari siakapkeli.my, seorang ayah bernama Al Irfan membagikan ceritanya, saat anaknya menjadi korban kebejatan para pedofilia.
(BACA JUGA: Pernah Sebut Jane Shalimar Dugong, Vanessa Angel Akhirnya Minta Maaf!)
Saat itu ia mengajak anak dan istrinya untuk pergi ke taman bermain di sebuah mall.
Sebelumnya, semuanya baik-baik saja, anaknya tengah asyik bermain mandi bola.
Ia dan sang istri menunggu di pinggir taman bermain.
Namun tiba-tiba ia melihat gerak gerik yang mencurigakan dari 4 pria yang duduk tak jauh darinya.
(BACA JUGA: Dicaci Maki Karena Seret Putranya di Trotoar, Ternyata Ini Alasan Sang Ibu yang Sesungguhnya, Bikin Haru!)
Mereka terlihat sebagai orang asing, bahkan Irfan menduga mereka adalah roang Nepal.
Ia melihat keempat pria tersebut memegang ponsel dengan tak biasa.
Bahkan mereka terlihat saling tersenyum.
Ia pun mulai curiga, dan akhirnya menyuruh sang istri mengajak anaknya pergi.
Lalu ia pun menghampiri keempat orang yang sempat akan kabur tersebut.
Beruntung, ia masih bisa mencegat mereka.
(BACA JUGA: Akibat Terobos Palang Pintu, Pengendara Motor Tewas Tertabrak Kereta Api! Detik-detik Mengerikan Itu Terekam CCTV!)
Ia menyuruh mereka berhenti dan meminta paspor mereka.
Namun, keempatnya tak bisa menunjukkan paspor mereka.
Lalu, Irfan memberanikan diri untuk meminta ponsel mereka.
Meskipun sempat mengelak, akhirnya mereka memberikannya.
Dan ternyata, isi dari ponsel mereka sangat mengerikan.
(BACA JUGA: Ibu Macam Apa Wanita Ini? Tega Jual Kedua Anaknya yang Masih Kecil Untuk Jadi Pelacur, Hingga...)
Di galeri ponsel mereka, terdapat banyak foto dan video anak-anak kecil.
Ia pun menemukan foto anaknya di salah satu ponsel pelaku.
Saat dimarahi, mereka pun menyangkal, dengan dalih tak tahu bahwa di Malaysia tak boleh mengambil foto anak kecil.
"Bukan hanya disini saja. Di seluruh dunia, jangan ambil gambar atau video anak orang lain!" jelas Irfan geram.
Irfan pun akhirnya membiarkan mereka pergi, setelah menghapus semua foto dan video di ponsel tersebut.
Namun, ia merekamnya, sebagai barang bukti.
(*)