Find Us On Social Media :

Tak Diketahui Pelakunya, 4 Kasus Pembunuhan di Hong Kong Masih Menjadi Misteri, Mayat Disegel Semen hingga Ditemukan dalam Genangan Darah

By None, Rabu, 9 Januari 2019 | 15:32 WIB

Tak Diketahui Pelakunya, 4 Kasus Pembunuhan di Hong Kong Masih Menjadi Misteri, Mayat Disegel Semen hingga Ditemukan dalam Genangan Darah

Grid.ID - Hong Kong terkenal sebagai salah satu kota paling aman dengan rendahnya tingkat kejahatan.

Namun hal itu tidak berarti di kota tersebut tidak pernah terjadi kasus besar.

Berdasarkan data statistik kepolisian, total ada 45.653 tindak kejahatan yang dilaporkan antara Januari hingga Oktober 2018 lalu.

Dari jumlah tersebut, 42 di antaranya adalah kasus pembunuhan, meningkat dari 18 kasus selama periode yang sama pada 2017.

Data juga menunjukkan, 55 persen kejahatan yang dilaporkan pada paruh pertama 2018, belum terpecahkan.

Baca Juga : 7 Fakta Adriana Yubelia, Korban dalam Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Sosok Murid Cerdas yang Selalu Raih Ranking di Kelas

Namun tak hanya itu, masih ada beberapa kasus tak terpecahkan selama berpuluh-puluh tahun sehingga akhirnya menjadi legenda urban seiring berjalannya waktu.

Berikut ini empat kasus kejahatan di Hong Kong yang belum terungkap hingga kini:

1. Pembunuhan Kotak Kardus Happy Valey (1975)

Jenazah seorang gadis remaja ditemukan dalam kotak kardus bekas di Happy Valley pada tahun 1975.

Korban diidentifikasi bernama Pin Yuk-ying, yang baru berusia 16 tahun.

Polisi mengalami kesulitan mengungkap kasus ini karena kurangnya bukti maupun petunjuk.

Polisi akhirnya menahan Au Yeung Ping-keung, seorang pria berkeluarga. Au Yeung bekerja di sebuah toko es krim tempat korban dan teman-temannya biasa mampir.

Au Yeung ditahan karena petugas menemukan serta pada kuku korban yang cocok dengan yang ada pada pakaian milik Au Yeung.

Baca Juga : Mengerikan! Video Detik-detik Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Pelaku Menunggu Korban Sekitar 15 Menit

Au Yeung yang saat itu berusia 28 tahun dinyatakan bersalah dan dipenjara seumur hidup setelah sempat dijatuhi hukuman mati.

Ini menjadi kasus pertama dalam sejarah hukum di Hong Kong di mana tersangka dihukum berdasar bukti forensik dan bukan bukti langsung maupun keterangan saksi.

Polisi tidak dapat mengungkap motif pembunuhan. Selain itu tidak ada sidik jari Au Yeung dalam kotak kardus dan hanya tujuh dari 269 helai serat pada tubuh korban yang cocok dengan pakaiannya.

Banyak pihak yang meyakini Au Yeung tidak bersalah dan pihak berwenang diduga berada dalam tekanan untuk segera menyelesaikan kasus tersebut.

Au Yeung telah dibebaskan bersyarat dari Penjara Stanley pada tahun 2002, setelah menjalani 28 tahun penjara. Tetapi bagi mereka yang percaya bahwa dia tidak bersalah, pembunuh yang sebenarnya tidak pernah ditemukan.

2. Pembunuhan Dua Bersaudara Singapura di Causeway Bay (1984)

Dua jenazah yang telah membusuk ditemukan dalam kotak bunga yang disegel dengan semen di sebuah flat di Causeway Bay, Hong Kong, pada 31 Maret 1984.

Para korban baru ditemukan setelah polisi menerima laporan bau busuk serta warga yang melihat tetesan darah.

Baca Juga : 7 Fakta Pembunuhan Siswi SMK di Bogor, Sempat Beli Kado dengan Laki-laki Bertubuh Tinggi hingga Diintai Sebelum Meninggal Dunia

Kedua jenazah tersebut diidentifikasi sebagai warga Singapura bernama George Chia Soon Seng (27) dan saudaranya, Steven Chia Soon Huat (32).

Keduanya adalah pewaris ahli emas yang kaya raya yang dilaporkan diculik pada 2 Maret 1984.

Pada pertengahan Maret, keluarga korban menerima kiriman rekaman kaset dan gambar lengan yang terputus, bersama surat menuntut tebusan beberapa juta dollar Singapura.

Diduga kaset tersebut dikirimkan oleh pelaku penculikan.

Namun, gambar lengan yang terputus jelas merupakan tipuan karena jenazah kedua korban ditemukan dalam kondisi tidak dimutilasi.

Keluarga korban juga dilaporkan telah membayar sekitar 1 juta dollar Singapura, namun kedua korban tetap dibunuh.

Kasus ini masih belum terpecahkan hingga kini.

Baca Juga : Ditemukan Tewas Dengan 10 Luka Tusukan, Korban Pembunuhan di Apartemen Green Pramuka City Ternyata Tulang Punggung Keluarga

3. Mayat Wanita Telanjang di Tsim Sha Tsui (1975)

Jenazah seorang wanita ditemukan di loteng sebuah rumah besar di Tsim Sha Tusi, dalam kondisi tanpa busana.

Korban diidentifikasi sebagai Tam, yang baru menikah selama dua bulan ketika dia dilaporkan hilang oleh sang suami.

Korban terlihat terakhir kali saat meninggalkan tempatnya bekerja di sebuah perusahaan garmen di San Po Kong pada 5 Juni 1975.

Korban ditemukan sudah dalam kondisi tak bernyawa pada keesokan harinya, sekitar pukul 09.00 pagi oleh seorang pekerja renovasi di sebuah rumah besar, dekat dengan kediaman korban.

Ada luka sayatan pada bagian dada dan serpihan kayu menancap pada pangkal paha. Namun hasil pemeriksaan pascakematian tidak menunjukkan tanda-tanda kekerasan seksual.

Polisi sempat mencurigai dua mantan kekasih korban sebagai pelaku.

Baca Juga : Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Sumsel, 2 Pelaku Ngaku Terima Bayaran Rp 5 Juta dari 'Bos'nya

Satu di antaranya telah bermigrasi ke AS, sementara seorang lainnya diketahui berprofesi sebagai pengrajin batu giok.

Setelah penyelidikan selama 10 bulan, polisi tidak menemukan bukti baru maupun perkembangan dalam kasus ini.

Polisi bahkan telah menawarkan hadiah sebesar 10.000 dollar Hong Kong untuk informasi yang dapat mengarah pada penangkapan tersangka.

Kasus ini masih menjadi misteri hingga kini.

4. Pembunuhan Manajer Klub Kapal Pesiar (2002)

Jenazah seorang perempuan bernama Judy Nip Ho Mo-ling (41), manajer Royal Hong Kong Yacht Club, ditemukan dalam genangan darah di kantor klub kapal pesiar itu di Causeway Bay, pada 17 Desember 2002.

Tubuhnya ditutupi dengan plastik hitam dan terdapat luka akibat benda tumpul pada bagian kepala.

Baca Juga : Prediksi Ada Penyanyi Wanita Terkenal yang Akan Terseret Kasus Vanessa Angel, Wirang Birawa: Baru Saja Lamaran

Namun korban dinyatakan tewas akibat luka tusukan pada bagian lehernya.

Tidak ditemukan tanda-tanda perlawanan di lokasi kejadian, sementara harta benda korban berupa tas tangan, cincin platinum, jam tangan, dompet beserta kartu identitas, tiga kartu bank, dan mantel dilaporkan hilang.

Korban terakhir terlihat di luar kantor klub pada 16 Desember pukul 18.45 malam dan diperkirakan tewas sekitar pukul 22.00 malam itu.

Polisi kesulitan mengungkap kasus ini karena tidak ditemukannya barang bukti yang mengarah kepada tersangka, termasuk tidak ditemukannya senjata pembunuhan.

Sekitar 40 petugas polisi dan dua anjing pelacak telah dikerahkan untuk menggeledah sekitar lokasi kejadian, namun tidak juga ditemukan senjata yang digunakan pelaku.

(*)

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul,

4 Kasus Pembunuhan di Hong Kong Ini Belum Terpecahkan hingga Kini