Find Us On Social Media :

Masih Ingat Stephen Paddock Pria di Balik Tragedi Las Vegas? Sejumlah Ilmuan Akan Lakukan Hal Ini Pada Otaknya

By Ahmad Rifai, Rabu, 1 November 2017 | 03:57 WIB

Stephen Paddock | Montase dari Live Science & Heavy.com

Laporan Wartawan Grid.ID, Ahmad Rifai

Grid.ID - Masih ingat Stephen Paddock yang menembak puluhan orang di Las Vegas dalam sebuah acara musik?

Begini kabar terbaru tentang kasus ini.

Setelah melakukan pemeriksaan awal tak ditemukan kelainan, pihak berwenang Las Vegas akan lakukan hal berikut ini.

Mereka bersiap untuk mengirimkan otak Stephen Paddock ke Universitas Stanford.

(Baca juga: Jam 11 Malam Dwi Keluar Rumah, Zainul Sudah Menunggu di Kamar Hotel, Tiba-Tibe Pintu Didobrak dan Perut Telah Robek)

Muncul harapan agar dapat ditemukan sebuah masalah neurologis yang mungkin berperan dalam motif aksi yang dilakukannya.

Dikutip wartawan Grid.ID dari New York Times, studi mikroskopis juga akan dilakukan selama berbulan-bulan.

Upaya ini akan ditempuh untuk menentukan apakah sosok berusia 64 tahun tersebut memiliki masalah kesehatan.

Hal itu termasuk stroke, penyakit pembuluh darah, tumor, jenis epilepsi tertentu, gangguan degeneratif, trauma fisik, bahkan sebuah infeksi.

(Baca juga: Mujur Sekali, Pria Ini Tiba-Tiba Temukan Tumpukan Uang di Rumah yang Baru Dibeli, Kok Bisa?)

Direktur neuropatologi di Universitas Stanford, Hannes vogel, mengatakan seperti ini.

Pihak berwenang masih mencari motif dalam penembakan tersebut.

Meski dari penelitian ini akan ditemukan sejumlah penyakit, tetap ini tak bisa menerangkan apa-apa.

Ini hanya akan menjadi 'sains palsu' untuk menegaskan bahwa hal inilah yang menyebabkan Stephen Paddock membunuh lebih dari 50 orang dan melukai hampir 500 lainnya.

(Baca juga: 1 Kg Paku Dikeluarkan dari Perut Menggunakan Magnet, Ternyata Ini yang Terjadi)

Dikutip wartawan Grid.ID dari AP, atas hal ini, Brian Peterson, Presiden National Association of Medical Examiners, ikut berkomentar.

"Ada perbedaan antara hubungan dan kausalitas."

"Dan hanya karena Anda memiliki sesuatu, tak berarti itu melakukan sesuatu."

Paul Appelbaum, seorang ahli psikiatri di Universitas Columbia, juga ikut berkomentar.

(Baca juga: 5 Kali Guncangan Gempa Ambon Bikin Panik, BNPB: Warga Jangan Panik, Tak Berpotensi Tsunami)

"Apa kita akan tahu pasti apa yang menyebabkan otaknya melakukan hal itu?"

"Mungkin bukan dari pemeriksaan neurologis."

Akan tetapi, "Tak masuk akal untuk bertanya dan melihat apakah itu dapat berkontribusi pada pemahaman kita tentang apa yang sesungguhnya terjadi."

Kini Hannes vogel tengah menunggu kedatangan otak pelaku aksi brutal tersebut.

(Baca juga: Jangan Percaya Berita Hoax, Inilah 12 Fakta Sebenarnya Registrasi Kartu SIM Prabayar)

Begini langkah pertama yang nanti akan dilakukan.

Pertama-tama, akan dilakukan pemotretan untuk meninjau kelainan yang ada.

Lalu, akan diperiksa struktur otaknya.

"Saya pikir semua orang sangat ragu bahwa kita akan menghasilkan sesuatu," Ungkap Vogel.

(Baca juga: Kembaran Sepatu Mewah dengan 2 Artis Cantik dan 2 Keluarga Presiden, Begini Penampilan Ayu Ting Ting!)

Sebelumnya, diketahui bahwa Stephen Paddock melepaskan 22 ribu peluru ke penonton konser pada 1 Oktober.

Pihak berwenang kemudian menerangkan bahwa aksi itu dilakukan dari kamar di lantai 32, di hotel Mandalay Bay.

Namun, pelaku aksi keji ini kemudian membunuh dirinya.(*)