Pengakuan Erling Rumengan ini dibenarkan oleh Kapolres Tomohon AKBP Raswin Sirait yang mengatakan, saat itu, ada tiga saksi masuk ke dalam areal perusahaan.
"Para saksi melihat tidak ada orang yang berada di dalam areal perusahaan tersebut. Namun, mereka melihat ada benda terapung yang menyerupai tubuh manusia berada di atas kolam tempat peliharaan seekor buaya, dan mereka melihat yang terapung itu seperti tubuh manusia. Atas temuan tersebut mereka melaporkan ke Mapolsek Tombariri," kata Raswin dalam keterangan tertulis seperti dikutip dari Kompas.com (11/1/2019).
3. Kondisi jasad korban sudah tidak utuh saat ditemukan
Setelah mendapat laporan, polisi pun segera menuju ke lokasi kejadian untuk melakukan evakuasi.
Baca Juga : Sebelum Terjadi Tsunami, Warga Melihat Buaya Berdiri Tegak Menghadap Laut
Mayat korban pun dibawa ke RSUP Profesor Kandouw Malalayang, Manado untuk penyelidikan lebih lanjut.
Kondisi jasad korban setelah dievakuasi pun diungkap oleh Maikel Mokodompit, pemandi jenasah di RSUP Profesor Kandouw Malalayang.
Maikel menggambarkan, saat itu bagian tubun korban sudah habis lantaran tinggal tersisa kepala dan dua kaki dan bagian tangan pun sudah raib.
"Kemungkinan buaya menerjangnya dari pinggir. Mungkin juga karena masih kenyang, makanya tak makan sampai habis," ujarnya seperti dilansir Tribun Manado (11/1/2019).
4. Diduga diterkam memberi makan buaya
Dugaan korban tewas akibat diterkam buaya disampaikan oleh mantan rekan kerja Deasy yang bernama Merry Supit (36).