Wanita berusia 20-an memiliki risiko 9-17 persen, sedangkan wanita berusia 35 tahun risikonya 20 persen, dan wanita berusia 40-an risikonya bisa mencapai 80 persen.
2. Usia ayah berpengaruh
Selain usia ibu, usia ayah juga menjadi salah satu faktor risiko keguguran.
Dalam sebuah studi yang dilakukan tim dari Universitas Columbia ditemukan, calon ayah yang berusia 40 tahun ke atas memiliki risiko keguguran sampai 60 persen.
3. Waspadai keguguran berulang
Wanita yang mengalami dua atau tiga kali keguguran secara berurutan akan lebih besar kemungkinannya mengalami keguguran yang keempat.
Wanita yang sudah lebih dari satu kali keguguran disarankan menemui ahli kesuburan untuk mengetahui ada tidaknya masalah kesehatan yang membuat kehamilannya berakhir sebelum waktunya.
Gangguan pembekuan darah atau faktor imunologi bisa diatasi dengan obat, sementara masalah anatomi bisa diperbaiki dengan operasi.
4. Gangguan kromosom
Salah satu penyebab utama keguguran adalah gangguan kromosom pada embrio.
Seiring dengan bertambahnya usia seorang wanita, kualitas sel telur yang dihasilkannya juga berkurang.