Grid.ID - Tepat pada tanggal 1 November 2007 lalu, orang yang dianggap sebagai 'pembunuh massal' wafat.
Orang ini bernama Paul Warfield Tibbets.
Paul lahir pada tanggal 23 Februari 1915 di Quincy, Illinois, Amerika Serikat.
Ia dianggap pahlawan di negaranya.
( BACA : Google Luncurkan Fast Pair, Solusi Menghubungkan Android dengan Bluetooth )
Namun juga dianggap 'pembunuh massal' oleh masyarakat dunia.
Dilansir reporter Grid.ID dari akun instagram @sejarahbelajar, Paul adalah seorang perwira militer di US Army.
Namanya menjadi terkenalan lantaran dirinyalah yang menjadi pilot pesawat 'Enola Gay'.
Pesawat yang dipiloti Paul inilah yang menjatuhkan bom atom 'Little Boy' di Hiroshima, Jepang pada 6 Agustus 1945.
( BACA : Google Luncurkan Fast Pair, Solusi Menghubungkan Android dengan Bluetooth )
Berkat 'tangannyalah' 140 ribu warga sipil Hiroshima yang tidak bersalah dalam perang, mati.
Bukan hanya itu, sampai sekarang pun efek dari ledakan bom atom itupun masih ada.
Yaitu terpaparnya korban selamat dari ledakan bom atom itu.
Keturunan mereka ada yang sampai cacat permanen, terkena kanker dan banyak penyakit lainnya.
( BACA : Niat Ucapkan Belasungkawa pada Kim Joo Hyuk, Yoo Ah In Malah Panen Hujatan, Apa yang Salah? )
Tapi Paul tak pernah menyesal atas misi pembawa maut yang ia jalankan tersebut.
Ia bahkan berujar, jika terjadi perang dan keadaan memaksanya untuk menjatuhkan bom atom lagi dia akan mengulanginya.
Setelah kematiannya, mayat Paul dikremasi.
Setelahnya abu Paul dikubur dalam kuburan tanpa nama.
Hal ini untuk memastikan agar di masa depan kuburannya tidak menjadi tempat aksi dan peziarahan oleh orang-orang yang menentang persenjataan nuklir.
(*)