Kesedihan Manda makin menjadi setelah pihak DVI memastikan kakaknya teridentifikasi di antara para jenazah korban tewas yang ada di kamar jenazah RS Polri.
"Saya dan Manda sangat kehilangan. Kita kepikiran terus, dan jadi enggak nafsu makan," ucapnya lirih.
"Ada adik di dalam kamar identifikasi jenazah. Saya nggak kuat, di sini aja," imbuhnya.
Maryasih menceritakan, Neli memilih bekerja di pabrik petasan tersebut selepas lulus SMP karena memgetahui ketidakmampuan ekonomi dari orang tuanya.
Karena alasan itu juga Neli bersedia menerima ajakan temannya untuk bekerja di pabrik yang memproduksi barang berbahaya tersebut.
Neli sendiri belum genap sebulan bekerja di pabrik petasan itu.
Maryasih mengenang, Neli sebagai anak yang pendiam dan tidak pernah mengeluh mengenai pekerjaannya.
Ia lebih memilih menceritakan hal itu kepada teman sepermainannya.
Ia mengakui, gaji yang diterima oleh Neli dari pekerjaannya mengemas kembang api di PT Panca sangat kecil.
Namun, Neli mempunyai rencana untuk membeli sepeda motor dan sebuah kacamata imitasi dari hasil gajinya itu.