Enzim juga meningkatkan produksi bahan kimia dalam sistem kekebalan yang membantu membunuh bakteri.
Dalam proyek ini, juga didukung oleh Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat, dan Pemerintah Belanda.
Baca Juga : Jeremy Thomas Pulang Syuting dengan Berlumuran Darah, Begini Reaksi Sang Istri
Teknologi lab akan dikembangkan untuk memungkinkan masyarakat menghasilkan belatung oban dengan aman.
Larva perlu didesinfeksikan untuk menghilangkan bakteri, jika tidak mereka berisiko terkena infeksi pada luka.
Proyek yang dipimpin oleh Griffith Universty, bertujuan untuk memperkenalkan laboratorium lapangan ke zona perang.
Serta belatung untuk masyarakat terpencil dalam tahun berikutnya.
Proyek ini didukung oleh dana Humanitarian Grand Challenges, yang memberikan bantuan finansial ide-ide paling inovatif dari seluruh dunia untuk mengatasi bantuan dan tantangan pembangunan, menurut DFID.
Belatung dari lalat jenis Greenbottle Blowfliesakan yang dipilih untuk digunakan karena memilih memakan jaringan mati daripada daging hidup.
Setelah siap, belatung akan diaplikasikan pada luka di kantong mesh.
FDA menyetujui belatung tingkat medis sebagai 'alat medis' pada tahun 2004 untuk luka kronis atau tidak sembuh.
NHS juga menawarkan terapi belatung untuk gangren.
Belatung biasanya dibiarkan hidup antara dua dan empat hari, atau sampai mereka berhenti makan atau menjadi lalat dewasa.
Mereka kemudian dibuang dalam limbah klinis untuk berada di sisi yang aman.
Namun, sangat tidak mungkin belatung yang digunakan akan menyebarkan infeksi karena mereka menjalani proses sterilisasi sendiri ketika mereka menjadi lalat. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Dipercaya Mampu Selamatkan Nyawa, Inilah Penggunaan Belatung untuk Kebutuhan Medis di Zona Perang”